KORANJURI.COM – Di lingkungan Keraton, suasana haru tampak menyelimuti. Gamelan mengalun pelan di pendapa. Asap dupa mengepul di sudut Masjid Pujosono dan bunga melati ditabur di sepanjang jalan menuju pamunjungan.
Minggu pagi, sekitar pukul 07.29 WIB, pemegang tahta tertinggi Keraton Kasunanan Surakarta Sinuhun Ingkang Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Pakoe Boewono XIII, mangkat di usia 77 tahun.
Sinuhun Hangabehi sebelumnya sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Indriati, Solo Baru.
Dalam pernyataan resminya, Kanjeng Pangeran Adipati (KPA) Dani Nuradhiningrat, selaku Juru Bicara Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, menyampaikan belasungkawa. Sekaligus mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan kepergian Raja Wangsa Mataram Kasunanan Surakarta dengan penuh hormat.
“Sinuhun Pakoe Boewono XIII mangkat kanthi tenang.Panjenenganipun pribadi ingkang sabar, welas asih, lan tansah njunjung luhur ajaran Jawa. Mugi sedaya masyarakat sami ndedonga, mugi rohipun Sinuhun kaparingi panggenan ingkang mulya wonten ngarsanipun Gusti Allah,” kata KPA Dani Nuradhiningrat di Karaton Surakarta, Minggu, 2 November 2025.
(“Sinuhun Pakoe Boewono XIII berpulang dengan tenang. Beliau dengan kepribadian sabar, belas kasih, dan selalu menjunjung ajaran leluhur, semoga roh beliau diberikan tempat dalam kemuliaan di hadapan Tuhan YME,”).
Rencananya, jenazah Sinuhun Pakoe Boewono XIII akan disemayamkan di Masjid Pujosono Kagungan Dalem Keraton Surakarta Hadiningrat. Masjid tersebut selama ini menjadi pusat spiritual dan peribadatan keluarga besar kerabat Keraton Kasunanan.
Setelah prosesi Pangabekten dan doa bersama, jenazah akan dimakamkan di Pajimatan Imogiri, Bantul, Yogyakarta, yang merupakan makam suci raja-raja Mataram yang menjadi simbol keluhuran dan kesinambungan Trah Agung.
Siapkan Putra Mahkota
Sebelum wafat, SISKS Pakoe Boewono XIII telah menyiapkan penerus tahta, dalam peringatan Tingalan Jumenengan Dalem atau kenaikan tahta, beberapa tahun lalu.
Sinuhun resmi menunjuk Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Purboyo sebagai putra mahkota bergelar kebangsawanan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamangkunegoro Sudibyo Raja Putra Narendra Mataram.
Dengan demikian, dipastikan KGPAA Hamangkunegoro akan melanjutkan tampuk kepemimpinan Kasunanan Surakarta Hadiningrat sebagai SISKS Pakoe Boewono XIV, untuk neneruskan garis kebangsawanan dan tanggung jawab luhur terhadap kelestarian budaya Jawa.
Masyarakat Iringi Kepergian Raja
Bagi masyarakat Surakarta, SISKS Pakoe Boewono XIII adalah simbol keteguhan adat dan penjaga tradisi. Sekaligus, panutan moral di tengah perubahan zaman.
Dalam setiap sabda dan tindakannya, Raja Paku Buwono XIII selalu menekankan pentingnya tepa selira (tenggang rasa), ngajeni liyan (menghormati sesama), serta menjaga harmoni antara manusia, alam dan spiritualitas.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Mugi Gusti Allah paring pangapunten, paring pepadhang dalanipun, lan ngasta rohipun Sinuhun wonten pangayomaning rahmat.”. (Djk/Way)






