KORANJURI.COM – Menjelang tahun baru, peredaran miras di wilayah Purworejo terus mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan hari-hari biasa.
Menyikapi hal itu, Satpol PP Kabupaten Purworejo terus menggiatkan operasi miras. Dalam operasi tersebut, petugas berhasil menyita lebih dari seribu botol miras berbagai merk dan jenis.
“Wilayah yang disasar antara lain Kecamatan Purworejo, Bruno, dan Ngombol,” ungkap Budi Wibowo, Kasatpol PP dan Damkar Kabupaten Purworejo, Sabtu (28/12) .
Hasil terbanyak, jelas Budi, penggerebekan dari seorang penjual miras berinisial Sup (38) di Kelurahan Baledono RT 002 RW 004, Purworejo, pada Senin (23/12) lalu, dengan jumlah mencapai 916 botol, terdiri dari vodka kecil, vodka jumbo, anggur merah, wiski kecil, wiski jumbo, dan ciu.
Sementara dari 2 penjual di Kecamatan Bruno, berhasil disita sekitar 181 botol pada Jumat (27/12) pagi.
Menurut Budi, rata-rata yang beredar adalah ciu. Mungkin karena harganya lebih murah, dan yang menjadi konsumen biasanya pengangguran ataupun pemuda tanggung.
“Pengedar miras makin cerdik dalam melakukan penyimpanan dan transaksi, yang justru terjadi pada siang hari dengan cara transaksi beragam. Hal ini dilakukan untuk menghindari endusan petugas,” terang Budi.
Dalam sebuah penggrebekan di salah satu rumah penjual di Desa Wingko, Kecamatan Ngombol pada Jumat (27/12) sore, kata Budi, petugas mendapati miras berbagai jenis dan merk yang ditimbun dengan pakaian atau barang bekas di pekarangan rumah.
Dari hasil pemeriksaan dan penyelidikan petugas, akhirnya terungkap, bahwa asal-usul miras yang beredar di Purworejo berasal dari Wates, Kulon Progo. Namun, para penjual selalu bungkam saat diminta menunjukkan secara persis lokasinya.
“Tak ada toleransi bagi peredaran miras di Kabupaten Purworejo,” tegas Budi. (Jon)
