KORANJURI.COM – Dua hari besar keagamaan nasional (HBKN) akan berlangsung dalam waktu berdekatan di Bali yakni, Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025.
Menghadapi momen itu, komoditas pangan di pasar harus tetap terjaga. Pemerintah Kota Denpasar melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Denpasar akan menggelar pasar murah di berbagai tempat.
Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan, menghadapi HBKN dibutuhkan strategi dalam stabilisasi harga sehingga angka inflasi Kota Denpasar tetap berada di dalam koridor sasaran inflasi 2,5±1% (yoy).
“Perlu diformulasikan strategi dalam upaya menjaga stabilitas harga dalam rangka menjaga tingkat daya beli masyarakat di Kota Denpasar,” kata Agus Arya, Senin, 10 Maret 2025.
Agus mengatakan, tantangan yang dihadapi Kota Denpasar saat ini adalah terbatasnya lahan pertanian. Di sisi lain, wilayah Denpasar merupakan kota urban dengan kondisi masyarakat banyak bekerja di pusat perkantoran.
“Sehingga permintaan bahan makanan cukup tinggi,” ujarnya.
Untuk stabilisasi harga, Pemkot Denpasar bersama tim pengendali inflasi daerah bakal menggelar operasi pasar murah. Kegiatan itu akan diselenggarakan di beberapa lokasi.
Pada Selasa, 11 Maret 2025, pasar murah akan digelar di Mushola Baitul Mu’miniin, BKDI Panjer, Denpasar Selatan. Waktu pelaksanaan dimulai pukul 08.00 WITA.
Kemudian, pada Rabu, 12 Maret 2025 penyelenggaraan pasar murah berlokasi di Balai Banjar Abian Tegal, Jalan Pulau Batanta, Dauh Puri Kauh, Denpasar Barat.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Butet Linda mengatakan, inflasi tahunan di Kota Denpasar pada bulan Februari 2025 sebesar 1,70% (yoy).
“Secara bulanan Kota Denpasar mengalami deflasi -0,13% (mtm) yang disumbang oleh diskon tarif listrik. Tren penurunan Inflasi itu terjadi dalam kurun lima tahun terakhir,” kata Butet.
Ia menambahkan, komoditas yang sering menjadi penyumbang inflasi Kota Denpasar
pada HBKN Nyepi antara lain canang sari, cabai rawit, dan daging ayam ras.
Sedangkan pada bulan Ramadan dan HBKN Idul fitri, komoditas yang sering menyumbang inflasi adalah daging ayam ras, tomat, dan minyak goreng. (Way)
