KORANJURI.COM – Untuk membantu menangani permasalahan sampah, Dinas Lingkungan Hidup dan Perikanan (LHP) Kabupaten Purworejo membangun Bank Sampah Induk di Jatimalang, Purwodadi dan Pusat Daur Ulang Sampah di Lugosobo di tahun 2022 ini.
Bersumber dana dari DAK, dengan nilai proyek sekitar Rp 800 juta untuk Pusat Bank Sampah dan Rp 794 juta untuk Pusat Daur Ulang Sampah, kedua proyek tersebut kini sedang berjalan.
“Untuk kelengkapannya, ada pengadaan sarana prasarana persampahan untuk kedua tempat tersebut, seperti kendaraan, alat pengepres plastik, juga pencacah kompos. Nilainya mencapai Rp 1,2 milyar, dengan sumber dana dari DAK,” jelas Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perikanan Kabupaten Purworejo, Wiyoto Harjono, ST, Jum’at (02/09/2022).
Untuk kegiatan yang bersumber dari APBD, kata Wiyoto, tahun ini ada pembangunan Taman Brengkelan yang ada di pertigaan Jalan Veteran dan Jalan Brengkelan dengan konsep Taman Vertikal, dengan nilai proyek mencapai Rp 1,3 milyar.
Juga ada pengadaan Insinerator, atau alat penghancur residu sampah di TPA (Tempat Pemrosesan Sampah) di Jetis, Loano, senilai Rp 2,9 milyar berkapasitas kurang lebih 10 ton perhari.
“Kalau kegiatan lainnya bersifat pemeliharaan rutin, seperti pemeliharaan Taman Heroes Park dan Taman Kota,” jelas Wiyoto, yang rutin melakukan monitoring di TPA Jetis ini.
Pada bidang perikanan, menurut Wiyoto, ada pengadaan benih ikan lele dan gurame masing-masing senilai Rp 200 juta, pengadaan sarana budidaya ikan gurame sekitar Rp 150 juta serta pengadaan sarana budidaya ikan lele senilai Rp 300 juta.
Untuk penanganan sampah di Kabupaten Purworejo, diakui oleh Wiyoto, masih belum optimal. Saat ini, pihaknya baru melayani di perkotaan saja, meliputi Purworejo dan Kutoarjo, ditambah layanan angkutan untuk pasar-pasar daerah.
“Sampah yang dihasilkan dari perkotaan dan pasar-pasar perharinya mencapai 65 ton,” pungkas Wiyoto. (Jon)
KORANJURI on GOOGLE NEWS