Dari Ekspedisi Destana Tsunami, Purworejo Urutan ke 10 Rawan Tsunami

oleh
Serah terima pataka, dalam Ekspedisi Destana Tsunami 2019, di Desa Jatimalang, Purwodadi, Senin (29/7) - foto: Sujono/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Dari 249 kabupaten/kota rawan tsunami se-Indonesia, Kabupaten Purworejo memasuki urutan kesepuluh, dengan skor 24 dan kelas risiko tinggi.

Hal tersebut didapat dari penghitungan yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana  (BNPB) tentang Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) 2013.

“Berbagai upaya dilakukan untuk menanggulangi dan mengurangi dampak dari ancaman bencana tersebut,” jelas Budi Harjono, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Purworejo, usai penerimaan pataka Ekspedisi Destana Tsunami 2019, di Desa Jatimalang, Purwodadi, Senin (29/7).

Di Purworejo sendiri, ungkap Budi Harjono, terdapat tiga kecamatan yang akan menerima dampak langsung dari bencana tersebut, yakni, Grabag, Purwodadi, dan Ngombol.

Penghitungan yang dilakukan BNPB tersebut, menurut Budi Harjono, sesuai dengan keberadaan Purworejo yang tepat berada di tepi pantai selatan pulau Jawa.

“Garis pantai Kabupaten Purworejo mencapai 23 km. Warga yang tinggal dan beraktivitas di sepanjang pantai tersebut, rentan terhadap bencana tsunami dan gempa bumi,” terang Budi Harjono.

Dari 449 desa yang ada di Purworejo, kata Budi Harjono, terdapat 80 persen yang merupakan daerah rawan bencana seperti longsor, banjir, tsunami, dan lainnya. Untuk menghadapi ancaman itu, terutama tsunami, Pemkab melalui BPBD melaksanakan fasilitasi Desa Tangguh Bencana (Destana).

Dalam kesempatan tersebut, Sudaryanto, Kepala Pelaksana BPBD Jawa Tengah mengatakan, Ekspedisi Destana Tsunami 2019 dilakukan di empat provinsi termasuk Jawa Tengah.

“Tujuan utama dari ekspedisi tersebut, agar masyarakat mengerti potensi bencana, gempa dan tsunami,” kata Sudaryanto.

Di Jateng sendiri, jelas Sudaryanto, kegiatan ini melibatkan 114 desa dari 22 kecamatan dan 4 kabupaten yang ada, yaitu Kebumen, Cilacap, Wonogiri dan Purworejo.

“Media ikut serta mengedukasi dalam kegiatan ini agar pemberitaan tidak membuat bingung masyarakat,” kata Sudaryanto. (Jon)

KORANJURI.com di Google News