KORANJURI.COM – Stok beras dan gula pasir Badan Urusan Logistik (Bulog) Provinsi Bali jelang Hari Raya Idul Fitri 1438 H cukup aman. Bahkan stok beras yang mencapai 11 ton dan gula 500 ton, mampu mencukupi hingga lima bulan kedepan. Hal tersebut dikatakan Kabid Pengadaan dan Operasional Badan Urusan Logistik Provinsi Bali, Ketut Ginata, di Renon Denpasar.
“Untuk menstabilkan harga, kita adakan operasi pasar maupun pasar murah setiap hari. Pasar murah sendiri fokusnya di pasar-pasar, pemukiman penduduk dan balai desa, sesuai permintaan dari Kepala Desa ataupun Camat. Jadi, semua Kabupaten/Kota di Provinsi Bali, kalau ada permintaan kita layani,” ujar Ketut Ginata, Senin, 29 Mei 2017.
Untuk beras, lanjut pria yang sebelumnya bertugas di Makasar ini, masih kisaran harga Rp 9.000 sampai dengan Rp 9.500 per kilogram. Sedangkan gula pasir, Rp 12.500 per kilogram sudah di konsumen. “Bulog jualnya ada dua harga, yakni untuk grosir Rp 11.300 dan yang sudah dalam kemasan Rp 11.900 per kilogram. Jadi pengecer tetap menjual Rp 12.500,” ungkapnya.
Lebih lanjut petugas yang baru bertugas tiga bulan di Bali, menambahkan, Bulog tidak hanya menjual beras saja dalam pasar murah, melainkan kebutuhan lainnya, seperti bawang putih dan juga bawang merah. “Minggu ini kita juga mendapatkan kiriman sebanyak 10 ton bawang putih, 1.000 ton gula pasir,” pungkasnya seraya menjelaskan, di Bali produksi bawang merah maupun bawang putih sudah ada, namun produksinya sangat kecil dan tidak mencukupi kebutuhan masyarakat.
Way