KORANJURI.COM – Gubernur Bali Wayan Koster membuka Bulan Bung Karno IV di Provinsi Bali di Art Center, Denpasar, Rabu (1/6/2022).
Dalam pidatonya, Gubernur Bali mengurai lima poin sebagai landasan filosofis dasar
negara dan cara pandang untuk Indonesia merdeka. Kelima hal dimaksud menjadi landasan ideal yang diberi nama Pancasila.
“Momentum bersejarah 1 Juni 1945 itulah, yang Kita peringati sebagai hari lahir Pancasila,” kata Koster.
Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni, oleh Pemerintah Provinsi Bali sejak Tahun 2019 hingga kini telah menginjak pelaksanaan keempat.
Kegiatan itu irangkai dalam Perayaan Bulan Bung Karno Provinsi Bali yang diatur melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 19 Tahun
2019 tentang Bulan Bung Karno di Provinsi Bali.
“Provinsi Bali merupakan satu-satunya Provinsi di Indonesia yang menyelenggarakan Bulan Bung Karno,” ujar Ketua DPD PDIP Bali ini.
Bulan Juni, dikatakan Gubernur, merupakan bulan dengan hari-hari penting dan sakral yang tertaut dengan keberadaan Bapak pendiri bangsa tersebut.
Seperti diketahui, tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila, 6 Juni Hari Lahir Bung Karno, dan 21 Juni hari Wafat Proklamator Bung Karno.
Gubernur menambahkan, untuk mengenang, menghormati, memaknai, dan memuliakan hari-hari penting tersebut, di Bali di selenggarakan Bulan Bung Karno pada
setiap bulan Juni.
“Secara serentak dari Provinsi, Kota/Kabupaten, Desa/Kelurahan, dan satuan pendidikan di seluruh Bali,” jelas Wayan Koster.
Tema Bulan Bung Karno Provinsi Bali Tahun 2022 ini adalah ‘AdiCitta Danu Kerthi: Menstanakan Air dalam Diri’ atau Refleksi Kepemimpinan Bung Karno sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
Tema itu menjadi wahana bagi penyebarluasan dan internalisasi Pancasila serta ajaran-ajaran Bung Karno secara nyata dalam upaya pelindungan dan pelestarian alam semesta.
Selain itu, tema yang diangkat itu juga mengajak seluruh pemimpin, tokoh masyarakat, dan krama Bali untuk meneladani karakter kepemimpinan Bung Karno, yang mengayomi dan menyejukkan.
“Kita di Bali diwariskan nilai-nilai kearifan lokal yaitu hidup yang menghidupi, urip yang menguripi, pulih bersama, tumbuh bersama, hidup bersama, berkembang bersama, kuat bersama, dan manfaat bersama,” jelas orang nomor satu di Pemprov Bali ini.
Bulan Bung Karno IV di Provinsi Bali Tahun 2022 ini dilaksanakan dari tanggal 1 Juni 2022 sampai tanggal 30 Juni 2022 dengan menyelenggarakan seminar daring dengan tema ‘Aktualisasi Kepemimpinan Bung
Karno’.
Kegiatan juga dirangkai dengan Gerakan Serentak Kebersihan dan Penebaran Benih Ikan di Kawasan Manggrove Tahura dan Tukad Badung Hilir Denpasar, Lomba Film Pendek Aktualisasi Tata Titi Kehidupan Masyarakat Bali Berdasarkan Kearifan Lokal Sad Kerthi Dalam Bali Era Baru.
Lomba Desain dan Peragaan Busana Adat Kerja ke Kantor, dan Lomba Video Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber Dalam Bali Era Baru
dengan total hadiah Rp 67.500.000.
Hadir dalam acara Putri Suastini Koster, Wakil
Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama, Kapolda Bali, Irjen. Pol. Putu Jayan Danu Putra, dan Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra. (Way)