KORANJURI.COM – Kasus transmisi lokal covid-19 di Bali mengalami lonjakan signifikan pada Selasa, 28 April 2020. Total penambahan transmisi lokal ada 13 orang.
8 orang diantaranya berasal dari satu Banjar di Bangli dan 4 orang juga berasal dari satu lingkungan di Kabupaten Karangasem.
“Total penambahan kasus positif hari ini (Selasa, 28/4/2020), sebanyak 22 orang. Ini adalah jumlah laporan positif terbesar untuk pertama kali dan syaa harap tidak akan terulang lagi,” jelas Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bali Dewa Made Indra, Selasa, 28 April 2020.
Angka transmisi lokal ini setiap hari bertambah dan menjadi sinyal kuning untuk segera diatasi. Data yang ada sekarang angka positif terbanyak masih didominasi imported case sebanyak 65,58%, transmisi lokal 25,11% dan penularan dari daerah terjangkit 9,30%.
Dewa Indra mengatakan, transmisi lokal baru ini dipicu dari penularan melalui kontak erat pasien positif dengan orang yang sebelumnya sehat. Kasus transmisi lokal itu dominan ditemukan melalui kontak erat dengan pekerja migran Indonesia yang kembali pulang ke Bali.
Para PMI ini tidak menunjukkan gejala simptomatik tapi menjadi ‘penyebar diam’ atau silent carrier virus Sars-coV-2.
“Untuk itu saya ingatkan kembali agar tidak meremehkan penyebaran Covid-19. Sekali kita meremehkan, maka jangan heran kalau hal seperti ini akan terulang kembali,” kata Dewa Indra.
Sementara, update pasien positif pada Selasa, 28 April 2020, jumlah akumulasi sebanyak 215 orang. Penambahannya jumlah positif sebanyak 22 orang.
“Penambahannya terdiri dari 9 kasus imported case dari PMI dan 13 orang transmisi lokal,” jelas Dewa Indra.
Jumlah pasien positif dalam perawatan atau kasus aktif sebanyak 123 orang. Jumlah itu tersebar di 11 rumah sakit rujukan dan karantina di Bapelkesmas. (Way/*)