Bekerjasama dengan UNESCO Musium Etnografi Akan Berdiri di Bali

oleh
Ketua Stispol Wira Bhakti Denpasar, Prof. Dr. Wayan Windia (kanan) saat menerima kunjungan Prof. Yasna Singh di kampus setempat - foto: Istimewa

KORANJURI.COM – Musium Etnografi akan berdiri di Bali. Inisiator musium etnik itu seorang warga negara Denmark Prof. Yasna Singh. Untuk menyempurnakan niatnya, Singh menggandeng Ketua Stispol Wira Bhakti Denpasar Prof. Dr. Wayan Windia, terkait eksistensi Subak di Bali. Pendirian Musium bekerja sama dengan UNESCO.

Museum etnografi yang dirancang itu akan bekerja sama dengan Museum Bali dan Musium Subak. Museum rencananya dibangun di Jimbaran, berdekatan dengan Garuda Wisnu Kencana (GWK).

“Kita memberikan dukungan penuh terhadap rencana pendirian museum etnografi tersebut. Mudah-mudahan dengan berdirinya museum tersebut apresiasi terhadap diorama kebudayaan bangsa meningkat,” kata Prof. Windia, Kamis, 4 Februari 2021.

Musium etnografi, kata Prof. Windia, memiliki potensi besar sebagai objek wisata edukasi. Museum adalah pengawal warisan budaya yang dapat dipamerkan kepada masyarakat.

Musium itu yang dirancang itu akan bekerja sama dengan Musium Bali dan Musium Subak.

Dalam pertemuan itu, Prof. Dr. Wayan Windia didampingi Kapuslit P3M Cok Istri Mas Kusumaningrat, S.S., M.Hum. (*/Way)

KORANJURI.com di Google News