KORANJURI.COM – Di tahun 2024, Bali menyumbang devisa negara sekitar Rp 107 triliun atau 44% dari total devisa pariwisata nasional. Angka itu menurut Gubernur Bali Wayan Koster sangat tinggi dari sebuah pulau kecil yang berada di wilayah Indonesia Tengah.
Menurut Koster, sudah sepatutnya kepariwisataan di Bali ditata lebih baik lagi untuk memberikan manfaat yang besar di berbagai sektor ekonomi.
“Sumbangan devisa pariwisata Bali untuk pariwisata nasional di Indoneisa itu 44 persen. Bayangkan, satu pulau kecil menyumbang devisa pariwisata sebesar itu untuk Indonesia,” kata Koster saat membuka sesi bisnis Bali Beyond Travel Fair (BBTF) 2025, Kamis, 12 Juni 2025.
Koster mengatakan, Pemprov Bali segera menginisiasi pertemuan kepala daerah yang memiliki destinasi pariwisata. Hal itu untuk mendorong pemerintah pusat memberikan insentif kepada daerah yang berkontribusi di bidang pariwisata.
“Terutama insentif yang berkaitan dengan infrastruktur dan pelestarian ekosistem alam dan budaya. Karena itu saya sangat mendorong kegiatan ini terus ditingkatkan pada penyelenggaraan berikutnya,” jelas Gubernur
Ia mengatakan, hingga Mei 2025 kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali meningkat 11 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2024. Diperkirakan, hingga bulan Desember 2025, jumlah kunjungan wisman tembus di angka 7 juta orang.
Ia melihat, penyelenggaraan Bali Beyond Travel Fair ini menjadi forum yang tepat untuk mengungkit pergerakan ekonomi dalam skala global di sektor pariwisata. Tujuan besar BBTF 2025 menjadi pengingat, pariwisata bukan sekedar pertumbuhan ekonomi tapi juga tentang pelestarian dan keberlanjutan.
“Dan saya amati setiap tahun perkembangannya sangat bagus. Tahun ini, saya amati lebih bagus lagi. Karena sejalan dengan visi pembangunan pariwisata Bali berbasis budaya, berkualitas, jadi ini betul-betul dijalankan tatanan pariwisata termasuk oleh ASITA,” ujarnya.
Menurut Gubernur, forum BBTF menjadi langkah konkrit untuk menumbuhkan kinerja kepariwisataan di provinsi Bali yang semakin meningkat.
“Tahun 2024 kunjungan wisman ke Bali sebanyak 6,4 juta orang atau lebih tinggi dibandingkan sebelum covid-19 tahun 2019,” jelas Wayan Koster. (Way)