Bali Siapkan 170 Ribu Vaksin untuk Antisipasi Sebaran PMK

oleh
Rapat koordinasi antisipasi penyakit hewan menular strategis (PHMS) di kantor Distanpangan Bali, Rabu, 15 Januari 2025 - foto: Ist.

KORANJURI.COM – Bali digelontor 170 ribu dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK). Tahun 2025, Pemerintah Provinsi Bali mentargetkan vaksinasi untuk 169.700 ekor hewan.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Sunada mengatakan, vaksinasi akan digelar secara bertahap di bulan Januari hingga September 2025.

“Di bulan Januari ini kami targetkan 17 ribu dosis untuk hewan rentan PMK,” kata Wayan Sunada saat Rakor antisipasi penyakit hewan menular strategis (PHMS) di kantor Distanpangan Bali, Rabu, 15 Januari 2025.

Akhir tahun 2024, kasus PMK kembali merebak sejumlah daerah di sejumlah provinsi seperti Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Bali sendiri memiliki riwayat kasus PMK di tahun 2022. Saat itu, tercatat ada 556 ekor sapi tertular. Selanjutnya, 553 ekor dipotong bersyarat dan 3 ekor sapi mati.

“Kondisi itu cepat teratasi, terhitung per tanggal 1 Agustus 2022, Bali dalam status zero case reported kasus PMK,” kata Wayan Sunada.

Masih di tahun 2024, populasi hewan rentan PMK di Bali sebanyak 841.991 ekor. Jumlah itu terdiri dari 390.081 ekor sapi, 796 ekor kerbau, 41.498 ekor kambing dan 409.616 ekor babi.

Hingga 31 Oktober 2024, vaksinasi diberikan untuk 23.018 ekor hewan rentan PMK atau vaksinasi tahap VI.

“Di tahun 2025 ini akan kami lanjutkan kembali untuk mengantisipasi wabah yang menyerang hewan ternak ini,” kata Wayan Sunada.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Agung Suganda mengatakan, risiko kematian ternak akibat PMK terbilang rendah, 2 persen. Hanya saja, penyakit itu harus ditangani serius karena agresif.

“Tahun ini pemerintah mengalokasikan 4 juta dosis vaksin dan 170 ribu dosis dialokasikan untuk Bali,” kata Agung Suganda.

Menurutnya, ada 6 provinsi yang masuk zona merah PMK di antaranya, provinsi di wilayah Pulau Jawa, Lampung, NTB dan Bali.

“Pemilik ternak jangan ragu untuk memberikan vaksin. Ini juga dapat meningkatkan nilai ekonomi ternak sapi karena menjadi syarat dalam lalu lintas hewan antar daerah,” kata Agung Suganda. (Way)

KORANJURI.com di Google News