KORANJURI.COM – Pariwisata diproteksikan akan segera dibuka pada tahun 2021. Namun, Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan, pembukaan pariwisata Bali belum dimulai per 1 Januari 2021.
Menurut Gubernur, pemerintah masih melihat perkembangan grafik covid-19 untuk membuka akses wisatawan internasional menuju Bali. Selama masa new normal ini, Bali tengah membangun kepercayaan internasional dengan penerapan protokol kesehatan ketat.
“Ini sangat penting, sebagai persiapan pembukaan wisatawan mancanegara 2021. Kalau ini berhasil dan tak terjadi kasus signifikan, maka Pemprov Bali dapat meyakinkan pemerintah pusat bahwa Bali dapat dibuka 2021,” kata Koster di Jayasabha, Denpasar, Selasa, 22 Desember 2020.
Hal itu, kata Gubernur, juga menjadi dasar keluarnya Surat Edaran (SE) Nomor 2021 Tahun 2020 tentang Kegiatan Masyarakat Selama Libur Hari Raya Natal dan Menyambut Tahun Baru 2021 dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali.
Terbitnya surat edaran itu, karena sampai saat ini kasus positif Covid-19 terus meningkat di semua daerah di Indonesia, termasuk Bali. Peningkatan itu ditandai dengan munculnya klaster baru di sejumlah wilayah di Indonesia seperti, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.
“Lebih dari 80%, wisatawan domestik yang berkunjung ke Bali berasal dari daerah tersebut, yang sangat berpotensi menularkan Covid-19. Sedangkan kunjungan wisatawan nusantara ke Bali dipastikan meningkat selama libur Natal dan Tahun Baru 2021, sehingga berpotensi meningkatnya kasus baru Covid-19 di Bali,” jelasnya.
Lanjutnya, Pemerintah Provinsi Bali bersama-sama dengan Polda Bali, Kodam IX Udayana, Pemerintah Kabupaten/Kota, Satgas Gotong Royong Desa Adat, serta Relawan Desa/Kelurahan se-Bali, sedang terus berupaya keras menangani Covid-19 dengan sebaik-baiknya.
Pihaknya ingin meyakinkan masyarakat luar, bahwa Bali sangat serius dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Dengan demikian, kepercayaan masyarakat luar terhadap Bali akan terbangun.
Koster mengatakan, Bali sebagai lokomotif pariwisata nasional diharapkan jadi Provinsi pertama yang terbebas dari Covid-19. Dengan demikian, pariwisata Bali akan pulih dan ekonomi kembali normal.
“Bali harus diproteksi dengan protokol kesehatan ketat. Kalau pariwisata Bali pulih, maka pariwisata Indonesia juga akan pulih,” jelasnya.
“Di sini saya juga ingin tegaskan, sama sekali tidak ada niat sedikitpun menghambat pulihnya pariwisata seperti yang dituduhkan sejumlah oknum melalui media sosial,” tambahnya.
Seluruh kebijakan itu, kata Koster, merupakan tahapan menuju pencapaian pariwisata Bali yang sehat, berkualitas, dan berkelanjutan.
Dikatakan, sampai saat ini, pencapaian penanganan Covid-19 di Bali telah berhasil dengan baik. Hal itu ditandai dengan terkendalinya kasus positif baru dengan kesembuhan mencapai 90 persen dan angka kematian dibawah 5 orang per hari.
“Pencapaian yang baik ini harus dipertahankan secara bersama-sama oleh semua pihak, agar Bali semakin mendapat kepercayaan masyarakat luar,” ujarnya demikian. (Way)