KORANJURI.COM – Mengangkat potensi pelukis pemula, Galeri Santrian Sanur mengggelar Arc of Bali: Reload #2019. Kegiatan ini menjadi ajang kurasi bagi perupa pemula.
Pameran dibuat menjadi beberapa program dengan menggabungkan kecenderungan karya yang penyelenggaraannya bekerjasama dengan beberapa venue di Bali dan di luar Bali.
Kurator I Wayan Sriyoga Parta mengatakan, tema yang diangkat Inner Expression atau ungkapan batin.
“Ini jadi program rutin dua tahunan. Di sela jeda tahun kedua, kami buat projects reload yang memamerkan kembali perupa yang dapat penjaringan di event kemarin,” jelas Wayan Sriyoga Parta di Galeri Santrian, Sanur, 14 Maret 2019.
Program kurasi ini, tambah Yoga, merupakan kelanjutan program Arc of Bali. Sebelum mengerucut ke 5 besar, dilakukan penjaringan dan mendapatkan 48 perupa.
“Kita pilih 5 perupa yang mendapatkan award, lalu kami fasilitasi dalam pameran Architecture of Bali: Reload Project #2019 ini,” jelas Yoga.
Ada 35 karya yang dipamerkan dalam event yang berlangsung selama sebulan tersebut. Pameran dimulai pada 15 Maret hingga 15 April 2019.
Dari 5 besar yang mendapatkan award terdapat 12 perupa muda masing-masing, I Komang Trisno Adi Wirawan, Kadek Darma Negara, Wayan Piki Suyersa, Tien Hong, Wayan Yusa Dirgantara, Putu Sastra Wibawa.
Gede Oka Astawa, I Wayan Sudarsana, I Made Dabi Arnasa, I Gusti Agung Bagus Ari Madura, I Wayan Adi Sucipta dan I Made Rai Irawan.
Selain itu, ada dua undangan yang dihadirkan yakni, Sang Putu Semara Jaya, dan Dewa Gede Purwita. Ditambah satu lagi kurator yakni, I Made Susanta Dwitanaya.
Proyek ini sebagai bagian dari penghormatan perupa pemula.
“Artinya, perupa muda yang masih minim portofolio,” tambah Made Susanta.(Way)