KORANJURI.COM – Festival sastra Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) tahun ini bakal lebih berkembang dibandingkan yang ada sebelumnya.
Para penulis pemenang penghargaan, jurnalis terkemuka, dan komentator politik akan berpartisipasi di lebih dari 200 program. Mereka datang dari tingkat nasional hingga internasional.
Tahun ini ada Maria Ressa, jurnalis asal Filipina pemenang Nobel Peace Prize. Ada juga Amitav Ghosh penulis asal India peraih anugerah Erasmus Prize 2024.
Selain itu, Mantan Menteri Kebudayaan Otoritas Palestina Atef Abu Saif turut hadir dan menawarkan perspektif langka dari Gaza.
Penulis dari Myanmar Ma Thida, ikut membahas perjuangan negaranya dan hubungan kompleks antara perbatasan, migrasi, dan hak asasi manusia.
Aktivis dan pengacara hak asasi manusia Sara M. Saleh juga akan mengeksplorasi tantangan yang dihadapi perempuan di zona konflik.
“Banyak penulis dunia dan penulis Indonesia yang akan hadir. Dari merekalah kita berjejaring serta belajar,” ujar Ratih Kumala, novelis dan penulis buku ‘Gadis Kretek’ di Jakarta.
Novelis dan aktivis Indonesia Ayu Utami juga akan tampil di UWRF, bersama penulis Korea Selatan dan Nomine Booker Prize 2022 Bora Chung, aktivis Papua Barat Esther Haluk. Serta, pakar geopolitik asal Inggris Ben Bland.
UWRF yang berlangsung di Ubud 23-27 Oktober 2024 juga memberikan penghormatan 100 Tahun Pramoedya Ananta Toer. Momen itu akan dihadiri Soesilo Toer, adik Pramoedya Ananta Toer.
Sementara, Goenawan Mohamad akan menampilkan perspektif baru tentang novel klasik dengan memadukan wayang golek Indonesia dengan elemen artistik modern. (Way)