KORANJURI.COM – 61 peserta mengikuti babak kedua International Animal Photo and Video Competition (IAPVC) ke-31 yang digelar di Bali Safari & Marine Park.
Kontes itu mengeksplorasi satwa yang ada di tempat wisata yang sekaligus kawasan konservasi satwa tersebut.
General Manager Bali Safari Marcel Driessen mengatakan, hasil jepretan peserta nantinya akan jadi kontribusi mengenalkan satwa liar.
“Saya dan seluruh tim Bali Safari mengharapkan yang terbaik untuk para fotografer,” kata Marcel.
Chief Operating Officer Taman Safari Indonesia Adrian Cecil menambahkan, kompetisi foto hunting itu diharapkan menumbuhkan kepedulian para fotografer terhadap satwa, termasuk satwa endemik yang ada di Taman Safari.
“Karya para fotografer itu akan memiliki cerita sebagai wahana edukasi kepada publik terkait satwa liar,” kata Adrian.
Sebelumnya, kompetisi yang sama diadakan di Taman Safari Bogor. Sekaligus peresmian kompetisi IAPVC pada 11 Juni 2022 lalu. Rangkaian roadshow ini akan digelar di Taman Safari II Prigen, Jawa Timur di bulan September 2022.
Ada dua kategori dalam kompetisi foto dan video ini yakni, lomba foto offline saat roadshow competition dan juga online submission yang berlangsung hingga 30 September 2022.
Dalam event tersebut, pemenang terbaik animal photo hunting masing-masing, juara pertama Rendra Kurnia dengan hasil bidikan Bekantan yang merupakan satwa endemik pulau Kalimantan.
Pemenang kedua Yoyok Iman Wijaya dengan karya foto Julang Emas, atau burung endemik asli Indonesia. Sementara I Ketut Raka Bujangga menjadi juara ketiga, dengan hasil bidikan foto Iguana. (Way)