KORANJURI.COM – OJK bersinergi dengan Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) menyerahkan bantuan senilai Rp 1 milyar untuk pengungsi Gunung Agung.
Bantuan itu diserahkan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso yang diterima Bupati Karangasem Ida Ayu Mas Sumatri, di Kantor Bupati Karangasem, Selasa, 26 Desember 2017.
Dalam kegiatan itu Wimboh Santoso menegaskan, bantuan yang berhasil digalang bersama Himbara, sebagai bentuk empati dan kepedulian atas kondisi yang dialami para pengungsi Gunung Agung.
“Ini sebagai rasa empati kami. Semoga ini meringankan para pengungsi,” ucap Wimboh saat menggelar pertemuan dengan pelaku usaha.
Rinciannya, bantuan OJK sebesar Rp 250 juta, Bank Mandiri Rp 200 juta, BNI sebesar Rp 200 juta, BRI sebesar Rp 200 juta dan BTN sebesar Rp 150 juta.
Kedatangan OJK dan Perbankan langsung ke Kabupaten Karangasem guna mendengar langsung masukan pelaku usaha sehingga bisa teridentifikasi perumusan kebijakan OJK terhadap dampak erupsi gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut ini.
Sebelumnya, Wimboh juga meninjau para pengungsi yang bertahan di pos pengungsian di GOR Swecapura Kabupaten Klungkung pada Senin (25/12).
Pihaknya mengapresiasi semangat para pengungsi dapat beraktivitas bahkan sebagian di antaranya melakukan kegiatan mengayam atau mengolah bambu untuk dijual kembali, mengisi hari-hari selama di pengungsian.
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri mengapresiasi bantuan yang diberikan OJK dan Himbara kepada pengungsi Gunung Agung.
“Kami mendapat ujian cukup berat sejak aktivitas vulkanik Gunung Agung ditetapkan dengan status Awas 22 September 2017 sampai saat ini,” terangnya.
Kondisi ekonomi masyarakat di Kabupaten berjuluk “Bumi Lahar” itu, kian terpuruk karena berhentinya sumber pemasukan daerah yakni dari sektor galian C dan pariwisata.
“Ekonomi di Karangasem, tiga bulan mati suri,” kata Bupati Mas Sumantri.
Karena banyaknya masyarakat kehilangan mata pencaharian dan daya beli masyarakat menurun maka Bupati Mas Sumantri yang mengkampanyekan tagline baru Karangasem sebagai ‘Spirit of Bali’ itu, berharap wisatawan tidak takut berkunjungan ke Karangasem karena wilayah itu masih aman di luar radius rawan bencana yakni 6-10 kilometer dari kawah Gunung Agung.
“Saya jamin keamanannya,” tegasnya.
Sampai saat ini pengungsi tersebar di 240 titik di seluruh Bali mencapai 71 ribu atau menurun dari tiga bulan sebelumnya yang mencapai sekitar 200 ribu orang dari 28 desa di kawasan rawan bencana (KRB). (ari/*)