KORANJURI.COM – Memasuki tahun pelajaran baru 2020/2021di masa Pandemi Covid-19, SMP N 33 Purworejo terapkan pembelajaran kombinasi DL (Daring dan Luring) bagi siswanya. Dalam melaksanakan pembelajaran tersebut, orangtua siswa juga dilibatkan.
Hal itu terungkap dalam Sosialisasi Pembelajaran Masa Covid-19, Senin (13/07/2020), yang dihadiri seluruh wali murid kelas VIII. Dalam sosialisasi juga dihadiri oleh Ketua Komite dan Pengawas Sekolah.
Menurut Kepala SMP N 33 Purworejo, Dr Nikmatur Rohmah, MPd, pembelajaran Daring (Dalam Jaringan) atau online, merupakan pembelajaran jarak jauh, dengan jaringan internet, menggunakan aplikasi tertentu. Sementara Luring (Luar Jaringan), adalah metode pembelajaran bagi siswa yang tidak bisa mengikuti secara daring.
“Kita sosialisasikan hal ini di hadapan para orangtua siswa, agar mereka paham, pembelajaran untuk putra-putrinya itu seperti apa, mereka menyikapinya juga seperti apa. Sekalian, kita bentuk parenting yang bisa mewakili perkelas,” ujar Nikmatur Rohmah, di sela-sela kegiatan.
Dalam kombinasi pembelajaran DL ini, bagi siswa yang tak bisa mengikuti sistem pembelajaran Daring, bisa mengikuti secara Luring. Dalam hal ini, peran orang tua siswa (wali murid) sangat diperlukan.
Karena adanya larangan tatap muka bagi siswa karena pandemi Covid-19, maka orangtualah yang akan datang ke sekolah untuk mengambil modul pembelajaran, juga saat ada pengerjaan tugas di rumah, orangtua juga yang akan mengumpulkannya ke sekolah.
“Orangtua harus berperan aktif disini. Saat pengambilan dan pengembalian raport nantinya, orangtua juga yang harus datang.ke sekolah,” kata Nikmatur Rohmah.
Sosialisasi pembelajaran masa Covid-19 tersebut, jelas Nikmatur Rohmah, diikuti oleh semua wali murid dari kelas VII, VIII dan IX, yang dilaksanakan secara bergantian, sejak Sabtu (11/07/2020) hingga Selasa (14/07/2020) di aula SMP N 33 Purworejo. Pelaksanaan sosialisasi, dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan yang sudah ditentukan.
Memasuki tahun pelajaran baru ini, ungkap Nikmatur Rohmah, guru dan pihak sekolah sudah mempersiapkan sarana dan prasarana, juga kurikulumnya. Setelah dalam pembelajaran daring sebelumnya dievaluasi, akhirnya solusi kombinasi DL inilah yang dirasa paling tepat untuk saat ini.
“Adanya pandemi Covid-19, bagi kita memberikan dampak positif. Guru-guru jadi pintar IT, sebagai agen perubahan (Agent of Change), mau nggak mau kita juga harus berubah mengikuti teknologi,” kata Nikmatur Rohmah.
Terpisah, Pengawas Sekolah SMP N 33 Purworejo, Drs Subkhan Mereka, MPd menjelaskan, dasar hukum dari pelaksanaan pembelajaran kombinasi DL tersebut, SK bersama empat menteri, terkait kondisi Covid-19, bahwa daerah dengan status merah, kuning, orange, dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dilarang tatap muka.
“Pelaksanaan pembelajaran kombinasi DL ini akan tetap dilaksanakan sambil menunggu perkembangan (surat edaran dari dinas). Jika kondisi sudah normal, kegiatan belajar mengajar juga akan kembali normal seperti semula,” ujar Subkhan. (Jon)