KORANJURI.COM – SMKN 3 Purworejo, ditetapkan menjadi salah satu sekolah yang diijinkan oleh Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah, untuk uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tahap kedua.
Uji coba PTM ini, dimulai dari Senin (26/04/2021) hingga Jum’at (07/05/2021).
Menurut Kepala SMKN 3 Purworejo, Samsiyah, SPd., ada 60 siswa kelas X dari tiga kompetensi keahlian, yang terbagi dalam lima rombel, yang diikutsertakan dalam uji coba PTM ini.
“Masing-masing kelas berisi 12 siswa. Selama uji coba, jumlah dan nama siswanya tetap, karena akan kita pantau perkembangannya bagaimana,” jelas Samsiyah, Senin (03/05/2021).
Samsiyah menegaskan, dalam uji coba PTM ini, penerapan prokes sangat diutamakan dan dilaksanakan dengan ketat. Saat siswa masuk, di pintu gerbang diukur suhu tubuhnya. Jika ada siswa yang suhu tubuhnya melebihi suhu normal yang ditentukan, disediakan tempat transit, dan ditindaklanjuti dengan menghubungi petugas kesehatan.
Usai diukur suhu tubuhnya, dilanjutkan dengan cuci tangan, dan selanjutnya siswa langsung masuk ke kelas dengan tetap menjaga jarak. Selama mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM), siswa wajib selalu memakai masker.
Dalam sehari, siswa mengikuti KBM selama tiga jam mata pelajaran, dari jam 07.30 WIB hingga jam 10.10 WIB, tanpa ada istirahat. Usai mengikuti pelajaran, siswa langsung pulang dengan dijemput keluarganya atau naik kendaraan sendiri. Untuk sementara, mereka tidak boleh naik kendaraan umum.
“Alhamdulillah, hingga saat ini, pelaksanaan uji coba PTM berjalan aman, lancar dan tanpa kendala. Selama uji coba ini, juga dalam pantauan pihak-pihak terkait, seperti Puskesmas, Polsek, Koramil, Gugus Tugas Covid, baik secara langsung maupun tidak langsung,” kata Samsiyah.
Selama uji coba PTM, ungkap Samsiyah, secara internal selalu dilakukan skrining dan pemantauan pada siswa setiap harinya menggunakan aplikasi Google Form. Dan setiap hari, dari sekolah selalu melaporkan perkembangan uji coba PTM ini ke Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah.
“Semoga uji coba ini bisa berhasil dengan baik. Dan nantinya kegiatan belajar mengajar bisa kembali normal, sehingga kita bisa memfasilitasi anak-anak dalam pelajaran praktek,” pungkas Samsiyah. (Jon)