KORANJURI.COM – SD Boro Kulon 1, disiapkan menjadi tempat isolasi terpusat di Kecamatan Banyuurip, untuk mengantisipasi bilamana isolasi mandiri (isoman) yang ada di desa-desa sudah tidak mencukupi.
Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektoral, Jum’at (25/06/2021) di Mapolsek Banyuurip, yang dipimpin Kapolsek Iptu Benny Murtopo, dan dihadiri oleh Muspika, plus unsur UPT Puskesmas, Capil Kecamatan, KUA kecamatan serta perwakilan kepala desa, untuk membahasa lanjutan rencana kontijensi di Kecamatan Banyuurip.
“Perlu diketahui, di Kabupaten Purworejo sudah dinyatakan zona merah, sehingga perlu adanya ruang isolasi terpusat yang harus segera disiapkan,” jelas Iptu Benny Murtopo, Kapolsek Banyuurip usai memimpin rakor.
Untuk kecamatan Banyuurip sendiri, kata Benny, sudah dua kali dilakukan rapat koordinasi kontijensi ini. Dan penetapan SD Boro Kulon 1 sebagai tempat isolasi terpusat, sudah mendapat ijin dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo.
Hal itu, menurut Benny, akan ditindaklanjuti dengan survey bersama untuk penyiapan tempat, termasuk pengisian sarana dan prasarana yang diperlukan, seperti
Bed Occupancy Ratio atau BOR minimal 50 buah, alat-alat kesehatan dan pendistribusian tenaga-tenaga medis yang harus disiapkan dan selalu ada di lokasi tersebut.
“Adanya tempat isolasi terpusat ini, untuk mengantisipasi bilamana di isolasi mandiri yang ada di desa-desa ini sudah tidak mencukupi, khusus warga setempat di kecamatan Banyuurip yang OTG,” jelas Benny.
Sehingga, lanjutnya, perlu pengawasan lebih lanjut untuk meminimalisir kepada warga masyarakat yang melakukan isolasi mandiri di rumah, agar tidak menularkan kepada keluarganya yang ada di rumah.
Benny berharap, kegiatan tersebut bisa berjalan lancar, namun dia juga berharap, isolasi terpusat tersebut tidak terpakai. Sehingga bisa memaksimalkan isolasi mandiri di desa-desa yang sudah disiapkan.
Untuk Banyuurip, ungkap Benny, hingga Kamis (24/06/2021), kurang lebih 30 orang melakukan isolasi mandiri, namun terpantau dengan baik. Walaupun minggu yang lalu di salah satu desa juga ada satu RT zona merah, namun sudah selesai isolasi mandirinya pada 22 Juni kemarin.
Yang masih terpantau, ujar Benny, di salah satu kelurahan dinyatakan zona orange. Namun bersama-sama satgas dipantau, dan isoman sesuai prokes yang diharapkan.
“Di SD Boro Kulon 1 nantinya ruangan 8×8 meter dijadikan dua ruangan, lalu satu ruangan lagi untuk posko,” pungkas Benny. (Jon)