Rumah Sakit di Bali Keluhkan Sulitnya Mendapatkan Darah Rhesus Negatif

oleh
BIMC Hospital Kuta bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bali menyelenggarakan acara Pemeriksaan Golongan Darah bertajuk 'Selamatkan Nyawa, Mulai dari Dirimu' bersama komunitas Bali Hash House Harriers - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Terutama, untuk rumah sakit yang cukup banyak menerima pasien ekspatriat maupun warga asing yang sedang berada di Bali.

BIMC Hospital Kuta, merupakan salah satu rumah sakit di Bali yang menghadapi kondisi yang disebut sebagai kendala serius itu.

Direktur BIMC Hospital, dr Meike Magnasofa, M.Med (WH), MARS. mengatakan, golongan darah rhesus negatif (Rh-Negatif) bertipe A-, B-, AB-, dan O-.

Golongan darah itu sangat jarang ditemukan di Indonesia, termasuk di Bali. Karena mayoritas penduduk lokal memiliki golongan darah rhesus positif.

“Kami sering menangani wisatawan asing yang membutuhkan transfusi darah rhesus negatif. Terutama, akibat kecelakaan lalu lintas atau kondisi medis mendesak lainnya,” kata Meike, Kamis, 31 Juli 2025.

Menurutnya, pasokan darah ini sangat terbatas di bank darah lokal. Tantangan itu semakin pelik oleh tingginya jumlah wisatawan asing ke Bali. Terutama, di kawasan Kuta yang dikenal sebagai pusat pariwisata.

Data dari Palang Merah Indonesia (PMI) Bali menyebutkan, hanya sekitar 1% populasi Indonesia memiliki golongan darah rhesus negatif, dibandingkan dengan 15-20% di negara-negara Barat.

BIMC Kuta mencoba mengatasi krisis ketersediaan darah rhesus negatif itu, dengan kerjasama bersama Palang Merah Indonesia (PMI) dan rumah sakit lain di Bali.

“Kami berusaha mencari pasokan darah rhesus negatif, dengan mengumpulkan data orang atau ekspatriat yang punya darah rhesus negatif, atau yang diistilahkan dengan donor hidup,” jelasnya.

Menurut Mieke, sekalipun darah rhesus negatif sudah didapat, rumah sakit masih menghadapi tantangan lain yakni, darah yang disumbangkan bertahan sekitar dua minggu untuk Whole Blood.

“Dan pendonor harus menunggu minimal dua bulan sebelum mendonor lagi,” ujarnya.

“Kami sedang membangun daftar kontak khusus individu Rh-negatif yang dapat dihubungi dengan cepat saat transfusi darurat diperlukan,” tambah Mieke. (Way)