KORANJURI.COM – Cabang Dinas ESDM Wilayah Serayu Selatan yang membawahi tiga Kabupaten, yaitu Purworejo, Kebumen dan Wonosobo berhasil merealisasikan program sambungan listrik gratis bagi masyarakat kurang mampu di tahun 2025.
Panut Priyanto, ST MT, Kepala Cabang Dinas ESDM Wilayah Serayu Selatan menyatakan bahwa program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan perekonomian masyarakat melalui akses energi yang merata.
“Secara keseluruhan, dari tahun 2019 hingga tahun 2025 program ini telah melayani 7.441 keluarga di tiga wilayah kerja, dengan jumlah terbanyak di Purworejo yaitu 2.664 keluarga,” jelas Panut, Jum’at (12/09/2025).
Cara mendapatkan program Pemasangan Listrik Gratis bagi warga kurang mampu yang dicanangkan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi ini, sebut Panut, setelah memenuhi beberapa persyaratan.
Bahwa calon penerima harus terdaftar dalam Basis Data Terpadu (BDT) atau Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Setelah itu, data mereka akan disinkronkan dengan BDT milik PLN untuk verifikasi lebih lanjut. Verifikasi teknis di lapangan juga dilakukan, misalnya untuk menilai kelayakan pemasangan listrik dari segi jarak rumah.
“Salah satu kendala utama yang sering dihadapi adalah ketidakcocokan data antara BDT DTKS dan BDT PLN, sehingga diperlukan pemadanan data secara berkala,” terang Panut, didampingi Kasi Energi Ayu Septiana ST.
Pada tahun 2025, akibat efisiensi anggaran, program di Purworejo hanya mampu melayani 41 keluarga kurang mampu. Meski jumlahnya menurun, Dinas ESDM tetap mengajukan kembali usulan untuk tahun 2026 jika ada usulan yang masuk.
Panut mengungkapkan, program Pemasangan Listrik Gratis bagi warga kurang mampu ini bisa terwujud berkat sinergi lintas sektoral antara Dinas ESDM, Dinas Sosial, PLN, dan Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK).
“Bagi masyarakat yang ingin mengikuti program Pemasangan Listrik Gratis bagi warga kurang mampu ini, usulan bisa diajukan melalui pemerintah desa atau langsung ke Dinas ESDM yang selanjutnya akan dilakukan validasi data baik secara admintrasi maupun teknis,” jelas Panut.
Tingkat elektrifikasi untuk di Purworejo hampir mencapai 100 persen, namun masih ada beberapa warga belum memiliki meteran sendiri dikarenakan pertambahan rumah baru maupun kondisi teknis dan lokasi yang cukup sulit dijangkau
“Program ini diharapkan terus berlanjut untuk memastikan setiap keluarga mendapatkan akses listrik yang layak,” pungkas Panut. (Jon)