KORANJURI.COM – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Dr. (H.C) Puan Maharani menjadi Keynote Speech dalam Global Platform Disaster Risk Reduction (GPDRR) Ke-7 di Nusa Dua Bali, Kamis, 26 Mei 2022. Di hadapan para delegasi, Puan Maharani menyampaikan sejumlah hal terkait peran Parlemen dalam membangun ketahanan bencana.
Bertempat di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali, Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani menjadi pembicara kunci yang ditunggu-tunggu para delegasi. Peserta yang hadir di Hall BNDCC I berasal dari perwakilan pemerintahan dan non pemerintah atau Non-Governmental Organization (NGO).
Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, Parlemen memiliki peran dalam menjembatani manajemen bencana dengan penguatan kebijakan, serta memberikan landasan hukum dalam mengelola pembangunan yang berwawasan lingkungan dan manajemen bencana.
“Peran Parlemen juga memberikan anggaran yang cukup dalam pengurangan resiko dan meningkatkan ketahanan masyarakat,” kata Puan Maharani di Nusa Dua Bali, Kamis, 26 Mei 2022.
Dalam deklarasi Nusa Dua, ditegaskan komitmen untuk penguatan aksi nasional dalam mewujudkan komitmen global dalam mencapai zero emission. Hal itu, menurut Puan, perlu ada pembiayaan sebesar US$ 100 milyar untuk negara berkembang.
Pada Maret 2022 lalu, Parlemen negara di dunia bersidang di Bali melalui pertemuan Inter Parliementary Union (IPU) General Assembly Ke-144. Puan Maharani mengatakan, permasalahan inti yang ada yakni, kerjasama antar bangsa dalam mengelola persaingan ekonomi global yang dapat berkontribusi dalam mengelola lingkungan hidup.
“Industri tidak hanya mengambil dari alam tapi juga harus dapat mengembalikan pemulihannya yang dilakukan secara sistematis dan masif,” jelasnya.
Ia juga menyoroti, ada kesenjangan pencapaian antar negara dalam mengelola lingkungan. Kesenjangan itu berdampak pada sikap yang berbeda dalam mengeksploitasi alam. Menurutnya, dunia perlu membangun resiliensi bencana yang berpusat pada manusia atau people center. Hal itu dimulai dari membangun kesadaran, menjaga kelestarian dan daya dukung alam serta lingkungan hidup.
“Karenanya, tema pertemuan GPDRR memang sangat tepat dan relevan, From Risk to Resilience: Towards Sustainable Development for All in a COVID-19 Transformed World,” kata Puan Maharani.
Pada tahap selanjutnya, tambah Puan, setiap negara dituntut menjaga dan mendukung perekonomian yang ramah lingkungan. Ia menyebut, hingga saat ini masih ditemukan berbagai kasus kekurangan pangan, air bersih, kerusakan lingkungan hidup, maupun pencemaran lingkungan.
“Parlemen juga semakin menyadari, peran strategis dalam penguatan kerjasama internasional untuk adaptasi dan mitigasi perubahan iklim,” kata Puan Maharani mendaptkan applaus dari para delegasi yang hadir.
Sementara, dalam wawancara doorstop dengan sejumlah wartawan, ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani mengatakan, program-program penanganan bencana di tingkat DPR RI dibahas di setiap komisi yang membidangi kebencanaan.
Menurutnya, parlemen RI memiliki komitmen kuat bersama pemerintah agar penanggulangan bencana dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Sehingga, ketika terjadi bencana mitigasi dapat dilakukan secara optimal dan cepat.
Di lain hal, Puan Maharani mengatakan, penanganan covid-19 saat ini terus membaik. Hal itu terlihat dari angka harian yang terus menunjukkan tren penurunan. Dengan kondisi penanganan covid-19 yang terus membaik, Indonesia kembali akan melaksanakan event G20 pada November 2022 mendatang.
“Ke depan kita berharap Indonesia bisa hidup bersama covid. Ini tentu saja merupakan satu jaminan bahwa Indonesi siap menjadi penyelenggara presidensi G20,” kata Puan didampingi Menko PMK Muhajir Effendy. (Way)