Program 4G Sudikerta Cakup Layanan Gratis Paripurna

oleh
I Ketut Sudikerta - foto: Istimewa

KORANJURI.COM – Kebutuhan infrastruktur di Bali menjadi persoalan tersendiri sehingga memunculkan ketimpangan ekonomi. Satu jalan bebas hambatan atau tol, yang baru dimiliki Bali akan ditambah lagi agar potensi ekonomi di daerah juga berkembang. Dalam mensiasati itu, Calon Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta sudah mendesain pertumbuhan ekonomi di Bali nantinya bukan hanya ditopang oleh pariwisata semata.

Namun, juga oleh arus niaga dari Jawa menuju Bali atau sebaliknya. Potensi itu, menurut Sudikerta, bisa dikembangkan ketika terbangun jalan Tol yang menghubungkan seluruh wilayah di Bali. Sudikerta mengatakan, grand design jalan tol itu bakal dibangun dari Sanur-Karangasem, Denpasar-Kebutambahan. Disitu, tambah Sudikerta, merupakan lokasi bandara Bali Utara.

“Di Jembrana akan kita bangun pelabuhan Peti Kemas, mengapa? Itu untuk menguatkan pendapatan Bali di luar sektor pariwisata,” jelas Sudikerta, Sabtu, 17 Februari 2018.

Di wilayah timur Pulau Bali atau Karangasem, akan dibangun Pelabuhan kapal pesiar. Karena, kata Sudikerta, disitu banyak terdapat spot wisata. Keseimbangan itu akan berpeluang membuka peluang kerja bagi warga. Dari situ ketimpangan ekonomi dengan sendirinya akan berkurang.

Program yang diusung oleh Sudikerta menjadi realitas yang selama ini dilihat selama dirinya menjabat sebagai Wakil Gubernur Bali bersama Gubernur Made Mangku Pastika.

Selama menjabat sebagai Wakil Gubernur Bali selama 4,5 tahun, I Ketut Sudikerta telah mengunjungi 1.388 Desa Adat dari 1.488 Desa Adat yang ada di Bali. Rata-rata anggaran yang dibutuhkan dalam setahun Rp 30 milyar.

Dalam periode kepemimpinan selanjutnya, Sudikerta mendesain program 4G (baca: four G) atau 4 bidang yang digratiskan untuk masyarakat. Diantaranya, gratis untuk pendidikan dasar menengah dan pendidikan atas.

“Wajib belajar 12 tahun akan didukung oleh beasiswa, paripurna dan perguruan tinggi,” jelas Sudikerta.

Gratis selanjutnya di bidang kesehatan hingga tingkat paripurna yang didukung pembangunan infrastruktur hingga tingkat desa. Di program itu, akan dikeluarkan kartu sehat Nawa Candra. Dalam bidang Yadnya, termasuk Pengabenan dan upacara tradisi potong Gigi di Bali, akan digratiskan. Di bidang pertanian untuk mendukung kedaulatan pangan, petani akan diberikan pupuk secara gratis.

“Semua akan dilakukan secara paripurna,” jelas Sudikerta. (*)

KORANJURI.com di Google News