KORANJURI.COM – Pj. Gubernur Bali SM. Mahendra Jaya meyakini kontestasi Pemilu 2024 tidak sampai membuat masyarakat Bali terbelah.
Menurutnya, masyarakat Bali memiliki kultur persaudaraan yang kuat. Karakter menyama braya menurut Mahendra Jaya, tak sampai melunturkan sifat-sifat kebersamaan yang telah membudaya.
“Saya percaya untuk di Bali tidak membuat persaudaraan, menyama braya kita menjadi terbelah,” kata Pj. Mahendra Jaya di Lapangan Puputan Renon, Rabu, 8 November 2023.
Dalam kontestasi politik yang tensinya mulai menghangat ini, SM. Mahendra Jaya mengapresiasi seluruh elemen untuk mewujudkan pemilu yang damai dan shanti.
“Karena Bali punya kultur masyarakat yang shanti, damai, kita ikuti aturan main, Bawaslu menjadi wasit, saya percaya, pemilu damai, pemilu Shanti di Bali akan terwujud,” kata Mahendra Jaya.
Apel Gelar Pasukan dalam rangka kesiapan pengamanan Pemilu 2024 digelar secara serentak di Indonesia dengan dipimpin Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Agus Subiyanto dari Monas, Jakarta Pusat.
Apel gelar pasukan digelar secara hibrid di masing-masing daerah.
Kodam IX/Udayana dan jajaran menyelenggarakan apel tersebut di Lapangan Puputan, Renon. Sejumlah elemen hadir mengikuti deklarasi pemilu damai di Provinsi Bali.
Diantaranya, partai politik peserta pemilu 2024, TNI/Polri, jajaran Pemerintah Provinsi Bali dan Kabupaten/Kota, lembaga desa adat se-Bali, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Bali hingga ormas Laskar Bali Shanti.
Panglima Kodam IX/Udayana Mayjen TNI Harfendi mengatakan, apel gelar pasukan di Kodam IX/Udayana diselenggarakan di titik yakni, Kota Denpasar, Bali, Lombok, NTB dan Kupang, NTT.
Jumlah personel yang diturunkan sebanyak 10.912 orang dengan Alutsista sebanyak 2.598 unit.
“Kami di jajaran ada 29 kodim yang akan melakukan pengamanan Pemilu serentak di wilayahnya masing-masing,” kata Harfendi. (Way)
Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS