KORANJURI.COM – Bandara I Gusti Ngurah Rai menetapkan skrining terhadap wisatawan asing buntut dari penetapan status kedaruratan Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet.
Status kewaspadaan terhadap penularan penyakit Mpox dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan melalui surat bernomer: SR.01.05/C.IX.2/3303/2024 tertanggal 20 Agustus 2024
Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Denpasar Anak Agung Ngurah Kusumajaya mengatakan, badan kesehatan dunia WHO menetapkan status Mpox sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKM-MD) pada 14 Agustus 2024.
“Provinsi Bali sebagai salah satu tujuan pariwisata dunia sehingga memiliki risiko penularan,” kata Kusumajaya dalam keterangan, Rabu, 21 Agustus 2024.
Terhadap penumpang pesawat yang datang dari luar negeri melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai akan diberlakukan skrining suhu tubuh dengan thermal scanner. Jika terdeteksi suhu ≥ 37,5 celcius akan dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Maskapai dan Komunitas Bandara diminta melaporkan ke petugas Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Denpasar wilayah Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai apabila ada penumpang atau kru pesawat sakit demam dan atau memiliki tanda menyerupai penyakit Mpox.
“Kepada seluruh komunitas Bandara agar menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) selama beraktivitas,” kata Kusumajaya.
Indonesia pernah melaporkan kasus Mpox pertama pada 20 Agustus 2022. Total ada 88 kasus Mpox yang ditemukan di Indonesia dalam periode 20 Agustus 2022 hingga 15 Agustus 2024.
Penyebaran terjadi di provinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Kepulauan Riau.
Tanda dan Gejala Penyakit
Gejala Mpox biasanya demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, sakit punggung, lemas,
pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak atau selangkangan dan ruam atau lesi
kulit.
Ruam biasanya dimulai dalam satu sampai tiga hari sejak demam. Ukuran nya sama
(berbeda dengan cacar air yang bervariasi).
Ruam atau lesi pada kulit ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok.
Jumlah lesi pada satu orang dapat berkisar dari beberapa saja hingga ribuan.
Ruam cenderung terkonsentrasi pada wajah, telapak tangan dan telapak kaki. Ruam juga
dapat ditemukan di mulut, alat kelamin, dan mata.
Ruam Mpox terkadang disalahartikan sebagai sifilis atau herpes. Cara Penularan
Mpox dapat menular dari hewan ke manusia melalui kontak fisik dengan hewan terinfeksi. Biasanya adalah hewan pengerat dan primata.
Mpox menyebar dari orang ke orang melalui kontak erat dengan seseorang yang memiliki ruam Mpox, termasuk melalui kulit ke kulit, mulut ke mulut atau mulut ke kulit, termasuk kontak seksual.
Orang lain sehat menyentuh barang-barang yang telah disentuh oleh orang yang terinfeksi. (Way)