Pelestari Penyu di Bali Kukuhkan Diri dalam Wadah Asosiasi

oleh
Kurma Asih Sea Turtle Conservation and Education Center didirikan tahun 1997 - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Kelompok Pelestari Penyu (KPP) di seluruh Bali menyatukan diri dalam Asosiasi Kelompok Pelestari Penyu Bali (AKPPB). Perkumpulan itu diresmikan di KPP Kurma Asih, Desa Perancak, Kabupaten Jembrana, Selasa (11/11/2025).

Kepala Balai KSDA Bali Ratna Hendratmoko mengatakan, asosiasi dibentuk untuk menguatkan kelembagaan masyarakat pesisir dalam upaya melestarikan penyu berbasis kearifan lokal.

“Ini bukti social movement berperan sebagai motor penggerak perubahan, advokasi, dan peningkatan kesadaran publik terhadap isu konservasi,” kata Ratna.

BKSDA Bali memastikan, konservasi dan wisata edukasi penyu di Bali berjalan berkelanjutan dan memberikan manfaat untuk masyarakat.

AKPPB disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-0007593.AH.01.07.TAHUN 2025, tanggal 17 September 2025.

Pembentukan AKPPB untuk memperkuat posisi masyarakat pesisir sebagai garda terdepan dalam menjaga populasi penyu dan ekosistem laut.

Sekaligus, mempromosikan nilai budaya dan adat Bali yang menjunjung tinggi harmoni dengan alam.

Peresmian ditandai dengan penyerahan SK dan Akta AKPPB, deklarasi bersama anggota asosiasi, penyerahan penghargaan, serta pelepasliaran tukik di Pantai Perancak, Jembrana. (*/Way)