KORANJURI.COM – Menyongsong bandara baru New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang kini sedang dalam proses pembangunan di Kulonprogo, PDAM Purworejo ‘Tirta Perwitasari’ telah mempersiapkan diri.
Perusahaan Daerah ini siap membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di IKK Bagelen. Lahan seluas kurang lebih 3.000 m2 telah disiapkan, untuk membangun IKK Bagelen.
“Kita minta Pemkab Purworejo ambil bagian dalam proyek ini. Untuk lokasinya, berada di Desa Dadirejo, Bagelen. Tepatnya dekat jalan raya Purworejo – Yogyakarta,” jelas Hermawan Wahyu Utomo, ST, Direktur PDAM Purworejo, Selasa (28/8).
Diproyeksikan, kata Hermawan, SPAM di IKK Bagelen ini kapasitas debitnya 50 liter/detik. Dengan asumsi 1 liter/ detik bisa melayani seribu SR (Sambungan Rumah), maka nantinya IKK Bagelen bisa untuk melayani 5 ribu SR.
Nantinya, IKK Bagelen untuk melayani sambungan rumah di wilayah Bagelen dan sekitarnya. Dari analisa, diproyeksikan dari wilayah Bagelen sendiri mencapai 2000 SR.
“Sisanya yang 3 ribu SR, bisa untuk menyuplai kebutuhan air bandara,” terang Hermawan.
Untuk memenuhi itu semua, PDAM Purworejo menggandeng ahli dari UGM. Saat ini, menurut Hermawan, telah dibentuk tim untuk melaksanakan tahapan-tahapannya, yakni, proses pelepasan lahan, DED (Detil Engineering Design), study kelayakan, serta pengurusan ijin-ijin.
Total investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan SPAM IKK Bagelen ini, ungkap Hermawan, mencapai Rp 29,3 milyar. Hermawan meminta Pemkab Purworejo bisa turut ambil bagian penyertaan modal sekitar Rp 12 milyar untuk jaringan pipanya.
“Dari investasi sebesar Rp 29,3 milyar itu, pembebasan lahannya dari PDAM, jaringan pipanya dari pemkab, dan instalasi pengolahannya dari pihak ketiga. Direncanakan pertengahan 2019 sudah mulai pembangunannya,” jelas Hermawan.
Menurutnya, Pemkab Purworejo bisa ikut andil. Karena pemkab punya tanggung jawab penyertaan modal untuk PDAM Purworejo sebesar Rp 35 milyar, hingga tahun 2023.
Saat ini, maket pembangunan SPAM IKK Bagelen sudah ada. Adanya maket ini, sebagai bentuk keseriusan, bagian dari tahapan program, serta sebagai gambaran riil dari program tersebut.
Hermawan berharap, PDAM dan pemkab bisa saling bersinergi, menyamakan mindset, sehingga semua bisa terlaksana sesuai program yang sudah direncanakan. Tentunya, hasil akhirnya untuk peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah).
“Pada tahun 2017, kita bisa setor PAD sekitar Rp 1,44 milyar, dari laba yang kita capai, Rp 2, 625 milyar,” pungkas Hermawan. (Jon)