KORANJURI.COM – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim meninjau kondisi sekolah roboh di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cirimekar 02 Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (6/1/2020).
Kondisi itu memaksa siswa harus belajar di tenda yang dijadikan kelas darurat.
“Enggak apa-apa ya untuk sementara ini di tenda ini. Tapi nanti kami berikan bantuan dari pihak Kemendikbud untuk segera direhabilitasi ya, Bu. Agar adik-adik bisa bersekolah kembali di dalam ruangan. Sementara sabar dulu ya,” ujarnya, Senin, 6 Januari 2020.
Enam ruang kelas SDN Cirimekar 02 mengalami kerusakan akibat atap dan dinding yang roboh pada 1 Januari 2020 yang lalu. Kepala Sekolah Siti Choeriah menyatakan tidak ada korban jiwa karena insiden itu terjadi pada dini hari saat liburan sekolah.
Tiga ruang kelas mengalami kerusakan berat, dan tiga ruang kelas lainnya rusak ringan.
Untuk sementara, siswa akan belajar di ruang kelas darurat dan menumpang di sekolah lain karena seluruh bangunan kelas akan direhabilitasi.
*Koordinasi Penanganan Pendidikan Pascabencana*
Nadiem mengatakan, Kemendikbud merespons situasi darurat akibat bencana. Saat ini pendataan terkait kondisi bangunan, guru, dan siswa terdampak bencana, terus dilakukan oleh tim yang langsung terjun ke lapangan sejak hari pertama pascabencana.
“Yang lebih penting kan alat-alat dan bantuannya yang datang,” ujarnya.
Pemerintah, menurutnya, akan memberikan tunjangan khusus bagi para guru terdampak bencana, baik banjir, longsor, ataupun badai. Termasuk, penyiapan kelas-kelas darurat, perlengkapan sekolah, dan buku.
“Kami juga sudah berencana dan akan memberikan tunjangan khusus bagi para guru yang terdampak banjir dan hujan dan badai ini. Diberikan selama tiga bulan,” kata Nadiem.
“Itu jadi prioritas utama kami. Karena kalau tidak dikeroyok bersama-sama dari berbagai macam instansi, tidak akan beres,” jelas Mendikbud. (*/Way)