Melihat Masjid Tertua di Bali di Kampung Muslim Gelgel yang Berdiri Sejak Abad Ke-13

oleh
Masjid Nurul Huda di Kampung Muslim Gelgel, Klungkung - foto: Koranjuri.com

Kampung muslim Gelgel meyakini bahwa keturunan mereka berasal dari Jawa pada jaman kerajaan Majapahit.

Raja Gelgel I saat itu adalah Ketut Dalem Lingsir atau biasa disebut Ki Ageng Pasek Gelgel yang menguasai seluruh wilayah Klungkung. Kerajaan Gelgel saat itu menjadi pusat kerajaan di Bali.

Kunjungan raja Gelgel ke Majapahit adalah untuk menghadiri pertemuan raja-raja nusantara. Saat itu, Raja Hayam Wuruk mengadakan konferensi kerajaan di seluruh nusantara.

Usai menghadiri pertemuan yang berlangsung pada akhir abad ke-13, Raja Gelgel kembali pulang ke Bali dengan dikawal 40 prajurit Majapahit. Setibanya di Klungkung, pengawal dari Kerajaan Majapahit yang sebagian sudah memeluk Islam, menetap di Gelgel. Mereka lalu menyebarkan agama Islam tanpa paksaan atas seizin Raja Gelgel.

Versi lain dari sejarah perkembangan Islam di Bali, Khususnya di Kabupaten Klungkung, dimulai pada abad 16. Pada saat itu, di Jawa sendiri terdapat dua kerajaan Islam terbesar yakni, Demak dan Mataram.

Dari kutipan sejarah, usaha pengislaman terhadap Kerajaan Bali pada masa pemerintahan Dalem Waturenggong, gagal dilakukan oleh utusan Raja Demak Raden Patah. Utusan Raja Demak pun disebutkan mendapat hukuman.

Namun, menurut cerita turun-temurun, utusan itu bunuh diri dengan tikaman kerisnya sendiri kemudian mayatnya dikubur di Desa Satra sekitar satu kilometer barat daya Desa Gelgel. Masyarakat sekitarnya hingga kini menyebutnya Sema Jarat atau Sema Pejaratan.

“Sejak awal mendiami kampung Gelgel ini, kami tidak memiliki riwayat kekerasan dalam menyebarkan dan memeluk agama Islam. Semua terjadi karena kebiasaan dan pembauran antara warga pendatang dan sebagian warga lokal,” ujar Wahidullah.

Pada perkembangannya, warga Kampung Islam Gelgel sendiri telah menyebar hingga ke Karangasem, Bali. Sedangkan, hingga saat ini pendatang yang masuk ke Kampung Muslim di belum tercatat atau tidak ada. Jika kemudian ada warga dari desa lain di Bali yang bermukim di kampung Gelgel, itu karena disatukan oleh pernikahan.

Aktifitas di Bulan Ramadhan…