KORANJURI.COM – Ketua PWI Pusat Atal S. Depari mencermati perkembangan media pasca digitalisasi televisi dan era 5G. Menurut Atal, kehadiran 5G akan menjadi tantangan bagi media, terutama televisi yang dituntut untuk berkembang ke arah digital.
Ia menambahkan, jaringan generasi kelima akan merubah tata kelola media dalam sejarah kebaharuan teknologi. Atal menyebut, media dari platform apapun tidak lagi memiliki sekat. Semua wartawan, dalam pandangan Atal, menyatu dalam newsroom 4 platform yang ada yakni, Media Siber, Televisi, Radio dan Media Cetak.
“Tantangan kedepan yang akan dihadapi wartawan yakni, wartawan harus multitasking,” kata Atal dalam event Safari Jurnalistik 2021 yang digelar secara virtual, Kamis, 12 Agustus 2021.
Atal Depari juga mengingatkan, hal yang harus diwaspadai dengan kehadiran jaringan 5G, salah satunya adalah pertumbuhan media sosial.
“Mereka bisa mendisrupsi fungsi media terutama dari sisi liputan. Semua sumber berita merasa tidak perlu lagi jumpa pers atau bertemu wartawan, sebab semua konten bisa diupload di media sosial,” ujarnya.
Sementara, Menkominfo Johnny G Plate mengatakan, tantangan kedepan perlu dijawab dengan peningkatan skill dan adaptasi terhadap perubahan besar yang ada.
Menurut Johnny, tak ada pilihan bagi media kecuali tetap hidup demi menjaga marwah demokrasi. Karena media membuka jendela informasi kepada masyarakat dan menjadi pilar demokrasi.
“Untuk tetap hidup dan berkembang, maka di era digitalisasi dan era kecepatan koneksi 5G maka perlu Re-formulasi visi dengan melihat perubahan-perubahan yang terjadi di depan,” kata Johnny.
Dalam hal ini, kata Johnny, pemerintah akan tetap meletakkan jaringan 4G sebagai infrastruktur transformasi digital. Ia mengingatkan kepada perusahaan pers untuk bersiap menghadapi perubahan sebagai dampak disrupsi teknologi dan kehidupan normal baru akibat pandemi covid-19. (Mats)