KORANJURI.COM – Kemacetan yang terjadi di Bali menjelang pergantian tahun 2023/2024 bukan hanya jadi perhatian nasional. Isu traffic jam jadi sorotan media asing.
New York Post menurunkan artikel berjudul ‘Bali Residents predict Fat Boy Slim’s NYE concert will end in nightmare’.
Dalam artikelnya, media yang berbasis di Amerika Serikat itu mengkhawatirkan perayaan tahun baru di Berawa, Kabupaten Badung, Bali akan berakhir dengan mimpi buruk.
Tanpa ada penambahan kendaraan, jalanan di Berawa sudah macet. Malam Tahun Baru ini akan menjadi malam terburuk yang pernah ada.
Ditambah lagi, jalan di Berawa sempit dan diapit oleh pohon, deretan sepeda motor yang diparkir hingga warung pinggir jalan dan pertokoan.
Tulisan New York Post yang dimuat pada Jumat (29/12/2023) itu mengungkapkan kekhawatiran warga Berawa dalam konser DJ Fatboy Slim asal Inggris di sebuah klub pantai. Konser itu diperkirakan dihadiri oleh 20.000 pengunjung.
Akhir tahun 2023, lalu lintas di Bali banyak dikeluhkan oleh wisatawan. Lalu lintas macet total. Puncaknya terjadi pada Jumat (29/12/2023) di seluruh jalur menuju dan keluar bandara Ngurah Rai.

PT Jasamarga Bali Tol menyebut, antrean kendaraan yang masuk gerbang tol mulai terlihat pada Jumat (29/12/2023) sekitar pukul 15.00 WITA.
Petugas tol mendapati bahwa penumpukan kendaraan itu diakibatkan oleh pengguna jalan yang akan menuju Bandara Ngurah Rai.
“Kendaraan yang masuk pada waktu terjadi antrean panjang, Jumat (29/12/2023) di luar perkiraan. Total jumlah kendaraan, roda empat dan roda dua mencapai 73.000, dan tertinggi sejak tol beroperasi,” kata Manager Operasi dan Maintenance PT Jasamarga Bali Tol I Putu Gandi Ginantra.
Sedangkan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat rapat koordinasi di Bali, Minggu (31/12/2023) mengatakan, toko oleh-oleh jadi salah satu sebab pemicu kemacetan.
“Logikanya kalau satu tempat punya kapasitas 10 parkir kendaraan jangan menampung 20,” kata Budi Karya.
Sementara, Pj Gubernur SM Mahendra Jaya dalam rapat koordinasi tersebut mengungkapkan, berita yang viral di medsos terkait kemacetan disebabkan oleh sejumlah faktor.
Diperparah lagi, adanya penyempitan ruas di titik kemacetan karena persimpangan jalan Kuta Utara ke Selatan banyak destinasi wisata, hotel serta pemukiman padat penduduk.
“Sebagian besar menggunakan kendaraan pribadi, taksi online maupun kendaraan sewaan terutama di arah Bandara serta Kuta Selatan dan Utara,” jelasnya. (Way)
Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS