KORANJURI.COM – Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta menjelaskan alasan dari rencana pembangunan Bandara Bali Utara bakal dipindah ke Bali Barat, yakni ke Sumberklampok, Buleleng.
Menurutnya, kompleksitas permasalahan di Kubutambahan akan sulit dikerjakan dalam waktu dekat, sehingga dipindahkan ke lokasi lain.
“Direktorat Perhubungan Udara telah melakukan review ke lokasi lain yang sebelumnya bersifat usulan. Lokasi itu adalah Sumberklampok,” ungkapnya di Denpasar, Selasa (20/10/2020).
“Kebetulan disana ada lokasi Taman Nasional dan juga tanah provinsi yang sedang dalam pemrosesan sebagai bentuk aset. Sudah ada perundingan dengan masyarakat. Kita akan mengusulkan tanah itu,” tambahnya.
Menurutnya, Gubernur Bali Wayan Koster juga telah mengusulkan dan bersurat tentang rencana tersebut kepada Presiden RI, Joko Widodo.
“Tinggal sekarang kita menunggu. Kalau memang disetujui tinggal penetapan lokasi disana, sehingga bisa dipercepat urusan dengan masyarakat, tanahnya dan lain sebagainya,” jelasnya.
Sementara, terkait apakah ada lahan masyarakat yang terkena pembangunan bandara? Samsi mengatakan bahwa sebagain tanah itu dalam penguasaan masyarakat.
“Nah ini kita pelajari betul, seperti apa nantinya. Yang jelas, kita akan perhatikan betul bahwa pembangunan infrastruktur tidak boleh ada masyarakat yang menderita,” kata Samsi.
Pihaknya bakal membuat skema agar masyarakat yang ada disana tidak dirugikan dengan pembangunan bandara ini.
“Jadi harus dicari skema-skema yang mungkinkan. Masyarakat diuntungkan dengan adanya pembangunan infrastruktur ini,” ujarnya demikian. (Way)
