KORANJURI.COM – Gubernur Bali Wayan Koster mendorong partisipasi lembaga pendidikan turut menuntaskan berbagai persoalan krusial yang dihadapi Bali. Terutama, soal masalah sampah, kemacetan hingga ulah wisatawan nakal.
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, persoalan sampah akan dituntaskan pada periode kedua kepemimpinannya. Sampah jadi persoalan serius yang secepatnya harus diatasi.
Ia menargetkan persoalan sampah dua tahun sudah tuntas. Kementerian Lingkungan Hidup memprioritaskan Bali menjadi daerah dalam program penuntasan masalah sampah.
“Sebagai destinasi wisata dunia, Bali membutuhkan tata kelola sampah yang bagus,” kata Koster.
Gubernur menyampaikan saat Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-2 Program Sarjana Institut Sains dan Teknologi Nahdlatul Ulama Bali (ITSNUBA) di 100 Sunset Hotel, Kuta, Sabtu (26/4/2025).
Koster mengatakan, 65 persen ekonomi di Bali bertumpu pada Pariwisata. ISTNUBA sebagai lembaga pendidikan di Bali diharapkan turut mengambil peran aktif dalam mempercepat penuntasan sampah.
Di sisi lain, Koster mengatakan, di tengah berbagai persoalan krusial yang dihadapi Bali, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara menunjukkan tren peningkatan.
Tahun 2024, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tercatat 6,4 juta orang. Jumlah itu lebih banyak dibandingkan kunjungan sebelum pandemi yaitu 6,2 juta orang.
“Angkanya mengalami kenaikan 13 persen. Nah, kalau berbagai persoalan krusial dapat kita tuntaskan, Bali akan semakin baik dan wisatawan mancanegara juga pasti makin banyak yang datang,” ujarnya.
Di bidang pendidikan Koster menargetkan angka partisipasi kasar Perguruan Tinggi mencapai minimal 40 persen. Pemprov Bali akan meluncurkan program satu keluarga satu sarjana yang saat ini sudah masuk tahap pendataan.
Sementara, Rektor ISTNUBA Azizah Azis mengatakan, kampus di bawah Nahdlatul Ulama itu punya tiga program studi yakni, Teknik Lingkungan, Statistik dan Sistem Informasi, yang semuanya sudah terakreditasi baik.
“Sarjana lulusan ISTNUBA harus tangguh, kuat, tak mudah putus asa, mampu beradaptasi dan menjadi pribadi unggul dan punya daya saing,” kata Azizah. (*/Way)





