Kapolda Metro Jaya: Pelaku Peledakan SMAN 72 Tertarik dengan Ideologi Ekstrem

oleh
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri - foto: Ist.

KORANJURI.COM – Polda Metro Jaya mengungkap perkembangan penyelidikan ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara pada Jumat (7/11/2025) sekitar pukul 12.00 WIB lalu.

Kepolisian memastikan pelaku merupakan Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) yang masih aktif bersekolah di SMAN 72. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri mengatakan, pelaku bertindak secara mandiri dan tidak terafiliasi jaringan terorisme.

“Tiga bom rakitan aktif berhasil dijinakkan di dua titik sekolah,” kata Asep, Rabu, 12 November 2025.

Polisi juga memeriksa bahan peledak untuk mengetahui jenis dan daya ledak yang digunakan. Penggeledahan juga dilakukan di rumah pelaku dan memeriksa seluruh keluarga pelaku sebagai saksi.

Kapolda mengatakan, ada 18 saksi yang sudah diperiksa terdiri dari guru, siswa, para korban dan keluarga anak yang berhadapan dengan hukum tersebut.

“Berdasarkan keterangan, pelaku dikenal tertutup dan tertarik pada konten kekerasan serta ideologi ekstrem,” ujarnya.

Hingga saat ini, Polda Metro Jaya masih mendirikan Posko Pelayanan Korban di RS Islam Cempaka Putih.

Data terakhir tercatat ada96 korban, dengan rincian, 67 luka ringan, 26 luka sedang, dan 3 luka berat. Sebanyak 68 orang sudah diperbolehkan pulang.

Sedangkan, 28 lainnya masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit seperti, RS Yarsi, RS Pertamina dan RS Polri.

Dalam peristiwa itu, penyidik Polda Metro Kaya masih mendalami hasil forensik bahan peledak dan analisis digital terhadap perangkat milik pelaku.

“Kami menyampaikan duka dan empati yang mendalam kepada seluruh korban dan keluarga besar SMAN 72. Pendampingan psikologis akan terus diberikan bersama HIMPSI dan tim Pusdokkes,” kata Kapolda Metro Jaya. (Thalib)