Guru SMKN 1 Purworejo Ikuti Program Imlementasi Kurikulum Berbasis Industri di Jerman

oleh
Agung Widiastara, guru SMK N 1 Purworejo yang diberangkatkan ke Jerman (baju merah), didampingi kepala sekolah, Budiyono, SPd, Mpd - foto: Sujono/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Agung Widiastara (46), guru bidang studi Tekhnik Pemesinan CNC (Computer Numericaled Control) dari SMKN 1 Purworejo, baru saja mengikuti program Implementasi Kurikulum Berbasis Industri di Jerman.

Kegiatan tersebut merupakan program dari Kementrian Pendidikan Nasional, berlangsung selama seminggu, dari tanggal 4 November hingga 17 Desember 2016, di tempat pelatihan HWK (Handwerkskamer), kota Koblenz, Jerman.

Agung merupakan satu dari 45 peserta yang diambil dari para guru SMK se Indonesia, yang terbagi menjadi 3 jurusan, yakni, Konstruksi Bahan Beton (15), Otomasi (15), dan Pemesinan (15).

“Inti dari program ini, mempelajari pola-pola pembelajaran di Jerman seperti apa. Apa yang diterapkan di sana disesusaikan dengan kurikulum di sini,” terang Agung menjelaskan, tujuannya ke Jerman, Jum’at (6/1).

Dipilihnya Jerman, menurut Agung, karena selama ini, negara-negara di Eropa, tekhnologinya lebih maju dibanding Indonesia. Begitu juga di bidang pendidikannya.

Ternyata, kata Agung, kunci dari pendidikan di Jerman, khususnya di bidang tekhnik), adalah faktor kedisiplinan dan SOP (Standar Operasional Prosedur). Kelebihan lain, keterkaitan dengan industri langsung. Apa yang dipelajari di sekolah, sesuai dengan yang ada di industri.

“Di Jerman, lulusan SMK bisa langsung kerja, dan diakui industri. Juga sudah ada standar gajinya. Ini jauh berbeda dengan di sini,” ungkap Agung, yang didampingi Kepala SMK N 1 Purworejo, Budiyono, SPd, MPd.

Dibandingkan dengan sistim pendidikan di Jerman, menurut Agung, pola pendidikan SMK, yang menitikberatkan pada ketrampilan, sudah mendekati. Hanya saja, perlu difokuskan di kedisiplinan dan kerjasama dengan industri.

“Dasarnya sama. Ketrampilan tangan, konvensional (manual), dan CNC,” jelas Agung, warga Keduren ini.

Budiyono, selaku Kepala SMK N 1 Purworejo mengaku sangat bangga, dengan keberangkatan anak buahnya itu ke Jerman. Karena, dari sekitar 2000 SMK se Indonesia, hanya diambil 45 peserta, mewakili Indonesia.

“Semoga, apa yang didapat di Jerman bisa diterapkan di sini, dan bisa memajukan dunia pendidikan kita,” ujar Budiyono bangga. (Jon)

KORANJURI.com di Google News