Di Rakernas IMO-Indonesia, Wiranto: Saya Langsung Bilang, Hadir!

oleh
Menkopolhukam Wiranto mengenakan jas usai menyatakan siap menjadi penasihat DPP IMO-Indonesia - foto: Istimewa

KORANJURI.COM – Menteri Koordinator Keamanan Politik dan Keamanan (Menko Polhukam) Jenderal TNI (Purn) H. Wiranto menyatakan ‘hormat’ dan mengaku siap menjadi Dewan Penasehat Ikatan Media Online (IMO) Indonesia. Hal tersebut diungkapkan Wiranto saat memberikan sambutan sekaligus menutup acara Rakernas I IMO-Indonesia di Hotel Puri Saron Seminyak, Badung, Bali, Rabu (14/2).

Dalam sambutannya, Wiranto menjelaskan, setelah mendapat undangan dari IMO-Indonesia yang terbilang sangat kilat dan cepat.

“Tetapi setelah mendapat penjelasan dari staf, bahwa yang mengundang adalah organisasi baru Ikatan Media Online, saya langsung bilang, saya hadir!” Ujar Wiranto.

Menurut Wiranto, keberadaan organisasi seperti IMO-Indonesia sangat strategis dan memang sudah seharusnya ada saat ini. Harus ada organisasi yang fokus pada Media Online dan keberadaanya merupakan keniscayaan. Ancaman terbesar saat ini bukan berasal dari kekuatan senjata, melainkan dari media sosial, salah satunya adalah hoax yang dapat meluluhlantakan bangsa ini.

“Jadi, kalau ada anak-anak bangsa yang membuat organisasi seperti IMO yang siap melawan Hoax, saya bangga dan sangat mendukung,” tegasnya.

Wiranto menambahkan, perkembangan dan dinamika saat ini terasa terlalu cepat, seperti disampaikan Jokowi.

“Kalau tidak berubah maka ketinggalan, bahkan pakar menyebutkan, kalau tidak berubah kita punah,” ujarnya.

“Ada perubahan konstelasi politik global karena teknologi. Tahun 90 an buku Lington, abad 21 lebih dahsyat karena teknologi, maka kalau tidak menyesuaikan betul-betul kita punah” terangnya.

Imbuh Wiranto, tantangan yang ada saat ini sangat berbeda, ketika dirinya menjadi Menko Polhukam 17 tahun yang lalu. Karena ada perubahan-perubahan konstelasi politik global maupun perubahan karena kemajuan teknologi yang menimbulkan satu kemajuan komunikasi yang sangat cepat.

“Sehingga ada hoax, ada cyber attacks, lalu ada ujaran kebencian yang mudah lewat internet. Ini semuanya satu perubahan lingkungan yang harus kita ketahui bersama dengan teman-teman,” ujar Wiranto.

Indonesia harus tahu tantangan yang dihadapi, ancamannya, siapa pesaingnya dan kekuatannya. Dengan demikian, Indonesia akan mampu membuat konsep untuk memenangkan persaingan global yang sangat ketat.

“Apalagi masuk jaman now, yang tua-tua juga harus menyesuaikan, karena pemikiran anak-anak milenial berbeda. Harus out of the box. Saya Beri apresiasi bahwa apa yg dilakukan IMO merupakan terobosan untuk Indonesia dalam berkompetisi.” Tegasnya.

Sebelum menutup acara Rakernas I IMO-Indonesia, Wiranto berharap keberadaan IMO tidak sesaat, tapi berkelanjutan. Alasannya, komitmen IMO-Indonesia sangat penting dalam memerangi Hoax, sekaligus mempererat persatuan.

“Kita harus bersatu memerangi Hoax dan segala macam ancaman bagi negara, karenanya saya menyatakan diri, saya siap menjadi Dewan Penasehat IMO-Indonesia. Tapi dengan syarat tetap komitmen dan menjaga pakta integritas,” tegas Wiranto.

Selesai menutup acara Rakernas I IMO Indonesia, disematkan kepada Menko Polhukam Wiranto Jas uniform IMO-Indonesia oleh Ketua Umum IMO-Indonesia, Yakub Ismail. Wiranto memberikan sertifikasi kepada 5 DPW yang dilantik dalam Rakernas.

Sementara Ketua Umum IMO-Indonesia, Yakub Ismail mengungkapkan, sejarah lahirnya IMO yang digagas oleh beberapa pengurus IPJI terutama IPJI Bali yang menjadi pelopor dan tuan rumah Rakernas ini.

“Rakernas ini digelar hanya 100 hari kurang 13 hari setelah dideklarasikan 27 Oktober 2017, dan bersyukur acara berlangsung sukses sesuai harapan bersama.” pungkas Yakub. (*)

KORANJURI.com di Google News