KORANJURI.COM – Memasuki musim penghujan, 4 Kabupaten dan 17 Kecamatan di Provinsi Bali berpotensi dilanda banjir bandang. Sejumlah wilayah juga berpotensi mengalami tanah longsor.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali I Made Rentin mengatakan, perubahan cuaca awal musim penghujan di awal November hingga Desember telah menyebabkan tanah longsor, banjir dan pohon tumbang.
“Masyarakat agar mengurangi aktifitas di luar rumah saat terjadi hujan yang disertai angin atau petir, bersihkan saluran air untuk mencegah banjir,” kata Made Rentin, Senin, 4 Desember 2023.
Pemetaan prakiraan wilayah potensi terjadi banjir bandang berada di empat kecamatan di Kabupaten Buleleng diantaranya, Kecamatan Banjar, Busungbiu, Gerokgak, dan Seririt.
Sedangkan di Karangasem, kerawanan bencana banjir bandang berada di 8 kecamatan yakni, Kecamatan Abang, Bebandem, Karangasem, Kubu, dan Manggis.
Dalam sepekan terakhir, BPBD Bali mencatat tanah longsor terjadi di Banjar Jehem Kelod, Desa Jehem, Tembuku, Bangli. Bencana terjadi pada Kamis malam (30/11/2023) dengan 2 orang meninggal dunia dan 1 rumah rusak berat.
Kemudian, bencana longsor di Dusun Kampung Anyar, Desa Bukit, Kecamatan Karangasem yang menimbun bangunan pada Minggu (3/12/2023) malam. Peristiwa menelan korban 1 orang meninggal dunia dan 2 orang luka, .
Tanah longsor yang menutup akses jalan setebal 1 meter juga terjadi di Desa Sebatu, Kecamatan Tegalalang, Gianyar pada Jumat (1/12/2023).
Banjir lumpur di Banjar Dinas Beten Waru, Desa Tianyar, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem terjadi pada Jumat (1/12/2023). Bencana itu menyebabkan material lumpur menutup jalan.
Kejadian pohon tumbang juga terjadi sejak Senin (27/11/2023) hingga Senin (4/12/2023). Bencana itu menyebabkan akses jalan terganggu di 6 titik di Kabupaten Karangasem, 5 titik di Kabupaten Gianyar, 2 titik di Kabupaten Tabanan dan 2 titik di Kota Denpasar. (Way)
Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS
