KORANJURI.COM – Jelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Presidensi G20 yang bakal digelar pada November 2022, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Bali kembali turun memberangus baliho, spanduk hingga pamflet mengotori jalur-jalur para delegasi.
Penertiban menyasar jalur Bypass Ngurah Rai dari Persimpangan Tohpati-Simpang Dewa Ruci, pada, Senin (24/10/2022). Dalam penertiban itu, Satpol PP Bali berkolaborasi dengan Satpol PP Kota Denpasar.
Petugas gabungan tampak bahu-membahu menurunkan baliho berukuran besar maupun spanduk liar lainnya. Tak hanya itu, petugas juga menertibkan pedagang kaki lima yang berjualan memanfaatkan sempadan jalan. Termasuk juga, pamflet yang milik pedagang yang ada di pinggir jalan.
Respons positif pun tampak dalam penertiban itu. Beberapa pengendara yang melintas tampak mengacungkan jempol. Bahkan, beberapa diantaranya ada juga yang langsung menghentikan kendaraannya seraya menyampaikan dukungan terhadap penertiban ini.
“Bagus ini penurunan baliho. Karena mengotori lingkungan. Kasihan taman-taman yang bagus tertutup spanduk,” ujar seorang pengendara.
Hasil dari penertiban ini, kemudian diangkut untuk diamankan di kantor Satpol PP Kota Denpasar.
Kasatpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi mengungkapkan, pembersihan jalur delegasi G20 ini bakal terus berlanjut dengan melibatkan seluruh Satpol PP Kabupaten/Kota.
Untuk besok Selasa (25/10), lanjut dia, bakal melibatkan Satpol PP Kabupaten Badung, dan fokus menertibkan dari Simpang Dewa Ruci-Nusa Dua. Selanjutnya menertibkan dari jalur Kempinski-GWK.
“Dalam jangka waktu seminggu ke depan, penertiban ini tuntas dilaksanakan,” ujarnya.
Pihaknya berharap, aparat desa juga ikut terlibat membantu menurunkan baliho yang ada di wilayahnya masing-masing. Mengingat, baliho hingga spanduk ini juga turut menyumbang kesan kumuh jalur-jalur menuju venue G20.
“Dengan penertiban ini, kami harap bisa menyajikan suasana asri, ramah lingkungan, dan benar-benar berbudaya. Kita hindari kesan kumuh yang dapat mencoreng citra pariwisata Bali,” jelasnya.
Dewa Dharmadi juga menyinggung bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Satpol PP Kabupaten/Kota untuk melakukan pendataan penduduk pendatang, hingga mencatat siapa penjaminnya.
“Ini upaya untuk menciptakan ketertiban, keamanan, dan ketentraman dalam menghadapi G20 ini. Ini target kami untuk menyukseskan G20 pada bulan November nanti,” imbuhnya.
Terkait apresiasi pengendara yang mendukung penertiban itu, Dewa Dharmadi menduga masyarakat menginginkan lingkungan yang asri dan jauh dari kesan kumuh dengan menjamurnya spanduk yang tampak mengotori lingkungan.
“Jadi ada kerinduan dari masyarakat yang tidak ingin ruas-ruas jalan bertebaran spanduk maupun baliho. Ini wajar, karena masyarakat ingin ruas jalan, taman, hingga jalan menuju objek wisata diharapkan lebih asri, indah, sehingga masyarakat yang melintas ada yang mengacungi jempol hingga turun dari motornya untuk mendukung kami,” tuturnya.
Birokrat asal Nusa Penida, Klungkung ini berharap, momentum G20 dan Bali selaku tuan rumah suasana kebersihan dan kelestarian lingkungan tetap bisa dipertahankan sebagai upaya kebangkitan pariwisata Bali. Mengingat di masa pandemi, situasi dan kondisi destinasi wisata dunia ini sangat terpuruk.
“Ke depan pasca G20 Bali, kita harapkan bisa pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat dengan menyajikan pariwisata yang lebih kualitas dan lingkungan yang asri,” ujarnya. (Way)
Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS