KEK Kura Kura Bali Mulai Bangun Marina Internasional, Purwarupa Destinasi Wisata Regeneratif

oleh
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dalam kunjungan ke KEK Kura Kura Bali didampingi Presiden Komisaris PT Bali Turtle Island Development (BTID) Tantowi Yahya - foto: Ist/btid

KORANJURI.COM – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali merealisasikan pembangunan Marina Internasional. Prototipe destinasi pariwisata regeneratif itu berfokus pada pembangunan infrastruktur bawah laut.

Termasuk pengendalian turbidity dengan silt curtain yang bersifat sementara. Hal itu sesuai izin dan regulasi lingkungan yang berlaku, untuk memitigasi dampak lingkungan.

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dalam kunjungan ke KEK Kura Kura mengatakan, pemerintah mendukung percepatan pengembangan kawasan KEK Kura Kura Bali.

“Ketika terealisasi, Bali akan memiliki ekosistem marina pertama di Indonesia yang diakui berstandar global, berkapasitas hingga 146 super yachts dan membuka pintu baru bagi pariwisata maritim berkualitas,” kata Widiyanti, Rabu (1/10/2025).

Infrastruktur Marina juga membuka lapangan kerja dan memperkuat posisi Bali sebagai gerbang maritim Asia Pasifik.

Sejak awal pembangunan KEK Kura Kura Bali telah menanam ratusan ribu pohon dan menjadi rumah bagi sekitar 160 spesies burung dari kawasan Asia Pasifk.

Dalam pengembangannya, KEK Kura Kura Bali terus melibatkan warga Desa Adat Serangan. Pengelola juga andil dalam proses transisi terbentuknya Desa Wisata Serangan bersama Bappenas dan Kementerian Pariwisata.

Selain marina, proyek lain di KEK Kura Kura Bali juga berjalan sesuai rencana. Sekolah ACS Bali telah menerima murid baru sejak bulan Juli lalu. Sedangkan, The Grand Outlet Bali bersama Mitsubishi Estate telah mencapai lebih dari 50% konstruksi.

Sedangkan, vila residential Azur Bali segera diluncurkan. Seluruh proyek dijaga dengan komitmen pada aspek teknis, budaya, dan kepatuhan lingkungan.

KEK Kura Kura Bali dikembangkan dengan berpijak pada budaya Bali yang melibatkan masyarakat lokal. Serta, memastikan terjaganya lingkungan laut dan darat sejalan dengan pertumbuhan investasi.

Presiden Komisaris PT Bali Turtle Island Development Tantowi Yahya mengatakan, KEK Kura Kura Bali berkembang sebagai destinasi pariwisata berkualitas yang terintegrasi.

Konsep destinasi pariwisata regeneratif, berpijak pada budaya Bali dan memberikan manfaat untuk masyarakat dan lingkungan.

“Fokus kami beberapa tahun ke depan salah satunya adalah pembangunan Marina Internasional sebagai bagian dari percepatan investasi di dalam kawasan,” kata Tantowi.

Menurutnya, KEK Kura Kura Bali juga berdampingan dengan pusat penelitian seperti, International Mangrove Research Center (IMRC).

Pusat penelitian mangrove itu hasil kerjasama Pemerintah Indonesia dan Uni Emirat Arab. Tantowi mengatakan, inisiatif itu diharapkan berlanjut sejalan dengan prinsip Tri Hita Karana dan Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali.

“Konsep pariwisata berkelanjutan dan regeneratif di kawasan ini diproyeksikan mampu mendatangkan tambahan 1,6 juta turis setiap tahunnya serta menyerap 50.000 tenaga kerja,” kata Tantowi. (*/Way)