52 Peserta Ikuti Sekolah Lapang Gempabumi di Gedangan, Purworejo

oleh
Para peserta Sekolah Lapang Gempabumi saat mengikuti paparan di Balai Desa Gedangan, Purwodadi, Purworejo, Rabu (06/10/2021) - foto: Sujono/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Sebanyak 52 peserta mengikuti Sekolah Lapang Gempabumi Kabupaten Purworejo Tahun 2021, yang diselenggarakan oleh BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), di Balai Desa Gedangan, Kecamatan Purwodadi, Purworejo.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, dari Rabu (06/10/2021) hingga Kamis (07/10/2021) ini, dibuka secara resmi oleh Sukasno, Kepala Stasiun Klimatologi Semarang pada Rabu (06/10/2021), mewakili Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, yang ditandai dengan penyematan kartu tanda peserta.

Dalam pembukaan Sekolah Lapang tersebut, dihadiri, Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie, Asisten 3 Sekda Kabupaten Purworejo Pram Prasetya Ahmad, Kepala BPBD Kabupaten Purworejo, Budi Wibowo, para Kepala UPT BMKG wilayah Jateng dan DIY, serta segenap tamu undangan lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Pram Prasetya yang mewakili Bupati Purworejo menyebutkan, berdasarkan perhitungan BNPB tentang Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) Tahun 2019, Kabupaten Purworejo menempati urutan ke 4 tingkat Nasional dan peringkat 1 tingkat Provinsi Jawa Tengah, dengan kelas risiko TINGGI.

“Keberadaan Purworejo yang menghadap langsung Samudera Indonesia, sangat berpotensi terjadinya bencana khususnya tsunami, yang biasanya terjadi setelah adanya gempa bumi,” ujar Pram.

Sebagai langkah antisipasi bila terjadi bencana tsunami, Pemkab Purworejo telah melakukan berbagai langkah. Antara lain menyusun peta resiko dan bahaya tsunami, memasang alat EWS tsunami, mempersiapkan jalur evakuasi mulai dari peta, rambu hingga pengerasan jalan dan sebagainya.

“Relevan dengan hal tersebut, kami menyambut baik adanya kegiatan ini sebagai salah satu upaya antisipasi dalam menghadapi kemungkinan bencana. Sehingga dapat meminimalisir terjadinya korban dan pada saat tanggap darurat bencana dapat dilakukan cepat, tepat, efektif, serta efisien,” ujar Pram.

Hery Susanto Wibowo, selaku Ketua Panitia Kegiatan mengungkapkan, tujuan dari pelaksanaan sekolah lapang bertema “Membangun Budaya Tanggap Gempabumi dan Siaga Tsunami di Purworejo dan Sekitarnya” ini, menguatkan koordinasi antara UPT Geofisika sebagai perpanjangan tangan BMKG pusat dengan stakeholder BMKG di daerah.

Juga, kata Hery, menguatkan peran BPBD sebagai simpul utama rantai komunikasi di daerah dalam memberikan informasi dan arahan yang benar kepada masyarakat dan SKPD terkait peringatan dini tsunami, membangun sikap tanggap gempabumi dan tsunami bagi masyarakat yang berada di wilayah potensi gempabumi dan tsunami.

“Juga untuk mewujudkan masyarakat siaga tsunami (Tsunami Ready Community) yang diakui secara intenasional (Indian Ocean Tsunami Reedy Community),” terang Hery.

Dalam sekolah lapang ini, dibagi menjadi dua kegiatan, yaitu paparan yang dilaksanakan pada hari pertama, dan Susur Jalur Evakuasi dan TTx pada hari kedua.

“Para peserta Sekolah Lapang Gempabumi ini berasal dari Pemerintah Daerah, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), media, aparat, relawan penanggulangan bencana, dan masyarakat Purworejo,” pungkas Hery. (Jon)

KORANJURI.com di Google News