2 Menteri Hadiri Ground Breaking TPA Suwung

oleh

KORANJURI.COM – TPA Regional Sarbagita Suwung yang bakal dijadikan Taman Hutan Raya mulai dilakukan ground breaking. Penataan muara sampah terbesar di Bali itu, untuk persiapan menyambut annual meeting International Monetery Fund (IMF)-World Bank (WB) pada Oktober 2018 mendatang.

Pekerjaan meliputi penutupan dan penataan TPA seluas 22,4 hektar, membangun sanitary landfill seluas 5 ha, membangun instalasi pengolahan Limbi baru dan penataan untuk PLTSA seluas 5 hektar.

Direktur Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) Ditjen Cipta Karya, Doddy Krispatmadi mengatakan, penataan TPA Suwung menyisakan masa pakai 1-2 tahun.

“Timbunan sampah mencapai 15-25 meter dan berpotensi longsor. Setiap hari rata-rata menampung sampah1400 ton/hari,” jelas Doddy.

Sementara, Wagub Bali I Ketut Sudikerta mengatakan, Bali sebagai destinasi wisata dunia butuh kebersihan dan suasana nyaman. Penataan TPA Suwung cukup mendesak dilakukan. Mengingat, ketinggian sampah mencapai 15 hingga 25 meter melebihi Perda Tata Ruang di Bali.

“Ini sangat bahaya dan berpotensi mencemari lingkungan. Selain, adanya gas yang terkandung di dalam sampah sangat beresiko,” jelas Calon Gubernur Bali ini.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan yang hadir dalam ground breaking, menyatakan sampah di Indonesia sudah setinggi 40 meter. Bahkan menurutnya, penelitian yang ada menyatakan, banyak ikan ditemukan dengan kandungan di dalam perutnya berisi plastik dengan prosentase 22 persen.

“Hal ini menjadi suatu kendala dan dapat berdampak pada generasi kita akibat dari sampah yang tidak kita olah,” jelas Luhut Binsar Panjaitan.

Ground Breaking TPA Regional Sarbagita Suwung dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan dan Menkeu Sri Mulyani. Sejumlah pejabat di lingkungan Kementerian PUPR juga hadir dalam acara itu.(Way)

KORANJURI.com di Google News