KORANJURI.COM – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menghadiri rangkaian Karya Pitra Yadnya, Nglungah, Metatah, Ngasti lan Mendak Nuntun di Banjar Adat Kutuh Kelod, Desa Adat Kutuh, Minggu, 9 Juli 2023.
Karya Pitra Yadnya ini rutin diadakan setiap 5 tahun di Banjar Adat Kutuh Kelod. Ada tiga jenis Karya Pitra Yadnya yang diselenggarakan Banjar Adat Kutuh Kelod yakni, Upacara Atma Wedana, Upacara Ngelungah dan Metatah.
Atma Wedana sendiri merupakan upacara yang bertujuan untuk mensucikan atma pitara seusai upacara ngaben. Upacara Ngelungah adalah upacara pengabenan jika sawa yang meninggal masih berupa janin yang sudah sempurna atau anak yang belum tanggal gigi.
Sedangkan upacara Metatah, Mepandes atau Mesangih merupakan upacara potong gigi yang dilakukan ketika anak telah memasuki usia remaja. Upacara itu sebagai bentuk pembersihan dan pengendalian diri dari enam musuh dalam diri manusia yang disebut Sad Ripu.
Prajuru Banjar Kutuh Kelod menjelaskan, tahun ini jumlah peserta Karya Pitra Yadnya Atma Wedana mencapai 42 sawa, peserta Ngelungah 11 sawa dan peserta Metatah atau Mepandes 27 orang.
Semua peserta merupakan krama Banjar Adat Kutuh Kelod. Kegiatan karya seluruhnya diakomodir oleh Banjar Adat.
Menurutnya, karya Pitra Yadnya merupakan bentuk Sradha Bhakti para sentana kepada leluhurnya. Cok Ace juga berharap, kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin oleh Krama Banjar Adat.
Sehingga, dapat membantu para Krama dan Sentana untuk melaksanakan kewajibannya kepada leluhur. Dengan pelaksanaan secara gotong-royong menurutnya, akan sangat meringankan dalam hal biaya yang perlu dikeluarkan.
“Jika karya tersebut dikoordinir oleh Banjar atau Desa Adat, tentu pembiayaannya akan jauh lebih murah,” ujar Cok Ace.
Sementara, puncak Karya Pitra Yadnya sendiri akan dilaksanakan pada Senin, 10 Juli 2023. (*)
Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS
