Tim Psikolog Kepolisian Berikan Trauma Healing untuk Korban Banjir di Bali

oleh
Hujan lebat tanpa henti pada 9-10 September 2025 di Bali, menyebabkan musibah banjir dan tanah longsor. Banjir di Kota Denpasar terjadi di 77 titik - foto: Ist.

KORANJURI.COM – Dampak pasca banjir yang mengepung 4 kabupaten/Kota di Bali, membutuhkan pemulihan, bukan hanya fisik dan materiil semata. Namun, juga pemulihan psikis masyarakat yang terdampak.

Korban bukan hanya kehilangan harta benda tapi juga trauma hingga kehilangan anggota keluarga yang meninggal dunia maupun hilang. Belum ada data pasti terkait jumlah korban manusia.

Namun, ratusan pengungsi saat ini masih ditampung di enam pos pengungsian di Kota Denpasar dan empat pos pengungsian di Kabupaten Jembrana. Kedua wilayah itu terdampak banjir cukup parah.

“Polri dan instansi terkait mendirikan posko darurat serta menyiapkan program trauma healing bagi para pengungsi, terutama anak-anak dan keluarga korban,” kata Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya.

Polri menurunkan tim psikolog kepolisian untuk membantu para pengungsi mengatasi rasa takut, cemas, dan stres yang muncul akibat banjir dan longsor.

Program ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan di lokasi pengungsian hingga kondisi masyarakat stabil.

Daniel mengatakan, penanganan bencana diharapkan mampu memberikan rasa aman sekaligus mempercepat pemulihan masyarakat Bali yang terdampak.

Data dari Pemerintah Provinsi Bali mencatatkan, posko pengungsi di Kota Denpasar berada di SD 25 Pemecutan, Kota Denpasar. Jumlah warga yang mengungsi 8 orang dengan rincian 1 balita laki-laki dan 7 dewasa.

Di Banjar Sedana Merta, Ubung, terdapat 25 orang pengungsi. Banjar Dakdakan, Peguyangan, Kota Denpasar 43 orang pengungsi. Banjar Kesambi, Kesiman 37 orang dan di Jalan Pulau Misol, Denpasar 45 orang. Serta, di Banjar Tohpati, Kesiman Kertalangu 80 orang pengungsi.

Di Kabupaten Jembrana, posko pengungsian tersebar di Desa Pengambengan yang berlokasi di Kantor Desa dan Dapur Umum. Desa Yeh Kuning, Desa Loloan Barat dan Desa Kaliakah terdapat dapur umum. (Way/Thalib)