KORANJURI.COM – Setelah sempat vakum selama tiga tahun gegara Pandemi Covid-19, SMK Batik Perbaik Purworejo kembali menggelar Fashion Show Batik Carnival #5, Sabtu (26/08/2023) di halaman sekolah setempat. Sebanyak 15 peserta bersaing dalam event ini, yang merupakan perwakilan dari 15 kelas
Bak peragawati profesional, para peserta berlenggak-lenggok di atas ‘catwalk’ di hadapan para juri yang memberikan penilaian. Tepuk riuh penonton, yang merupakan pendukung masing-masing peserta, menjadikan suasana makin meriah, dipadu dengan iringan musik yang menghentak.
Dijelaskan oleh Kepala SMK Batik Purworejo melalui Waka Humas, Sesantiningsih, S.Pd., dalam pagelaran fashion show Batik Carnival ini, antar peserta dikompetisikan. Hal itu dilakukan, supaya anak-anak lebih semangat. Dalam prosesnya juga dilakukan penilaian karena itu merupakan produk dari kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dengan tema Kearifan Lokal.
“Produk P5 ini sudah kita tampilkan dalam Gelar Karya P5 pada Kamis (24/08/2023). Hampir sama seperti ini, perbedaannya mereka belum di make up sehingga penampilan belum maksimal. Gelar Karya itu untuk mengetahui/mengukur kekurangan dari tampilan, untuk mendapatkan masukan atau evaluasi dari semua unsur,” jelas Santi, di sela kegiatan.
Kalau sebelumnya mereka hanya berdasarkan ide dalam satu kelas, wali kelas dan pendampingnya, kata Santi, tapi setelah ditampilkan di halaman dalam Gelar Karya, ternyata ada beberapa kostum yang mendapatkan masukan, hingga akhirnya bisa tampil secara maksimal.
Santi menyebut, di SMK Batik Purworejo sebenarnya ada 21 kelas. Namun karena ada yang masih menjalani program PKL, maka hanya 15 peserta dari 15 kelas yang mengikutinya. Usai pagelaran Fashion Show, para peserta akan melanjutkannya dengan mengikuti Karnaval Agustusan tingkat Kabupaten Purworejo dengan rute dalam kota.
Fashion Show Batik Carnival ini menurut Santi, merupakan agenda rutin tahunan yang sempat terhenti karena pandemi. Di gelaran yang kelima ini, pihaknya mencoba untuk melakukan pembenahan-pembenahan di sisi-sisi tertentu.
“Seperti tadi kami mendapatkan masukan dari dewan juri juga terkait dengan produk dari kegiatan canival ini. Semoga nanti ke depan bisa lebih baik lagi lebih bisa mengerjakan yang rumit-rumit lagi,” terang Santi, sambil menyebut dua juri dalam fashion show ini, Ganjar Widiantoro seorang desainer dan Dyah Ayu guru tari dari Sanggar Tari Prigel.
Dari penilaian yang dilakukan dua juri tersebut, nantinya akan diambil juara 1, 2 dan 3 serta juara harapan 1 dan 2. Untuk pengumuman pemenang, akan disampaikan beberapa hari kemudian.
“Seperti yang sudah-sudah, kostum Batik Carnival ini sudah banyak dipesan untuk dipinjam/sewa. Setidaknya sudah ada 9 orang yang booking untuk kostum ini,” ungkap Santi.
Karena ada penanaman nilai-nilai karakter pada siswa dalam proses hingga pagelaran, Santi berharap anak-anak bisa lebih kompak dalam kegotong royongan serta kebersamaannya, tidak hanya dari unsur anak tetapi dari semua unsur yang ada di sekolah.
“Harapan kami SMK Batik Perbaik Purworejo itu lebih maju lagi dari segi kreativitasnya, akademisnya dan dari segi prestasinya,” harap Santi.
Salah satu juri, Ganjar Widiantoro menjelaskan, dalam penilaian yang dilakukan tim juri meliputi kreativitas kostum, gerak tubuh dan musik, keluwesan dan ekspresi serta busana dan make up.
Siswa, menurut penilaian Ganjar, sangat antusias dengan semangatnya yang luar biasa. Penampilan mereka bagus-bagus dengan mengambil tema kearifan lokal dari Purworejo dan Jawa Tengah seperti manggis, wayang, keris dan lainnya.
“Semoga kedepannya SMK Batik Purworejo semakin meningkat lagi. Sebagai pelopor Carnival di Purworejo, tentunya bisa diikuti oleh sekolah-sekolah lain,” pungkas Ganjar. (Jon)
Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS
