KORANJURI.COM – Kebutuhan logistik, khususnya makanan, sering menjadi masalah krusial yang terabaikan saat bencana melanda.
Menanggapi tantangan ini, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PDM Kabupaten Purworejo bergerak cepat dengan menyelenggarakan Pelatihan Dapur Umum Tanggap Bencana.
Kegiatan intensif selama dua hari, Sabtu (04/10/2025) hingga Minggu (05/10/2025) ini diikuti oleh 30 relawan gabungan dari MDMC/LRB Kecamatan Bagelen, Purwodadi, Ngombol, Bruno, dan PDA Bagelen.
Pelatihan ini digelar di MI Muhammadiyah Krendetan, Bagelen dan dibuka secara resmi oleh Sekertaris Umum PDM Purworejo, Amin Fadilah, serta dihadiri Sekdin BPBD, Sekcam Bagelen, dan jajaran Forkopimca Bagelen.
Nurmansyah Alami, S.T., M.T., selaku pelaksana kegiatan dan salah satu pemateri, menegaskan pentingnya pelatihan ini.
“Dapur umum adalah pilar vital dalam menyiapkan logistik bagi pengungsi, relawan, dan petugas SAR. Sayangnya, dapur umum sering dianggap tidak penting, bahkan diabaikan,” jelas Nurmansyah di sela kegiatan.
Menurutnya, pelatihan ini merupakan bagian dari program kerja tahunan MDMC untuk memastikan para relawan siap siaga di garis depan penanganan bencana.
Selama dua hari, para peserta ditempa dengan materi lengkap dan mendalam.
Pada hari pertama, Nurmansyah Alami membekali peserta dengan pengetahuan mendalam tentang kebencanaan, peran krusial relawan dapur umum, dan manajemen pengelolaan dapur saat terjadi musibah.
Puncaknya di hari kedua, narasumber Anang Purwoko memberikan materi praktik pengelolaan dapur umum bencana yang fokus pada tiga standar utama: cepat, memenuhi standar gizi, dan higienis.
Sebagai uji coba, para relawan langsung beraksi dalam simulasi nyata. Mereka ditantang untuk menyediakan 200 bungkus makanan, mulai dari penyiapan alat, memasak, hingga proses distribusi, hanya dalam waktu 3 jam.
“Harapannya, pelatihan ini akan melahirkan tim dapur umum yang terlatih untuk menyajikan makanan dengan standar gizi dan higienis tanpa mengorbankan kecepatan saat bencana tiba. Dengan demikian, kebutuhan dasar pengungsi dan petugas di lapangan dapat terpenuhi secara optimal,” kata Nurman.
Sidik Pramono, Ketua LRB Kecamatan Bagelen menambahkan, pelatihan diadakan di MI Muhammadiyah Bagelen, karena setiap tahun wilayah Bagelen terdampak bancana banjir, sehingga perlu disiapkan relawan dapur umum. (Jon)