KORANJURI.COM – Kepala SMK Kesehatan Purworejo, Nuryadin, S.Sos, MPd, Jum’at siang (09/10/2020), melantik 23 pangurus Dewan Ambalan SMK Kesehatan periode 2020-2021.
Pelantikan yang berlangsung di halaman Kampus dua, gang Kemuning, Pangenjurutengah itu, dilaksanakan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Usai pelantikan, Nuryadin menjelaskan, bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari kalender pendidikan dan rutin dilakukan, dimana setiap tahun ada pergantian seluruh organisasi di sekolah.
“23 Pengurus Dewan Ambalan yang dilantik hari ini, merupakan anak-anak pilihan dari kelas XI. Sebagai Pradana, Kenny Hastungkara Prana, dan Pradani, Nita Nurtyaningsih,” kata Nuryadin.
Prosesnya, jelas Nuryadin, diawali dengan seleksi online, dan dilanjutkan dengan wawancara. Setelah dinyatakan lulus, barulah dilantik, yang dilanjutkan dengan Diklat.
Setelah dilantik, ujar Nuryadin, mereka fungsinya akan bertanggungjawab penuh terhadap seluruh kegiatan kepramukaan di SMK Kesehatan Purworejo.
“Karena Pandemi, maka pelantikan dilakukan dilakukan dengan cara sederhana. Biasanya, ada acara perkemahan selama tiga hari, dan pelantikan dilakukan di hari terakhir,” terang Nuryadin.
Nuryadin berharap, hal itu tidak mengurangi kwalitas dan semangat anak-anak untuk menggerakkan gerakan kepanduan/kepramukaan di sekolah. Karena kepanduan/kepramukaan wajib dimiliki oleh setiap sekolah, dan dilindungi oleh undang-undang.
Pramuka, menurut Nuryadin, bagian dari tempat untuk mengembleng anak-anak, para siswa, tentang kebangsaan, cinta manusia, cinta alam, kerjasama, dan gotong royong.
Nuryadin, berharap, Pengurus Dewan Ambalan periode ini harus lebih baik dengan periode sebelumnya. Kepada periode sebelumnya, Nuryadin mengucapkan banyak terima kasih, karena sudah menjalankan tugas dan perannya dengan baik.
“Pada pengurus periode baru, untuk bisa menjaga amanah ini dengan baik, jaga kepercayaan dari sekolah, teman-temanmu, kakak pembina, untuk menjalankan peran dan fungsinya, sebagai pimpinan Dewan Ambalan SMK Kesehatan Purworejo,” pesan Nuryadin.
Tantangan kedepan, kata Nuryadin, makin berat, karena di tengah globalisasi ini, anak-anak muda untuk mengikuti gerakan Pramuka sudah tidak semangat lagi (menurun), sehingga butuh terobosan-terobosan, dengan membuat acara-acara kreatif, menyenangkan, sehingga Pramuka digemari dan disenangi kembali.
“Ini menjadi tantangan bersama, sehingga sekolah, pemerintah, membackup betul. Karena ini menjadi bagian dari salah satu untuk menyiapkan calon-calon kader bangsa agar cinta tanah air, cinta manusia cinta alam, lingkungan dan gotong royong,” pungkas Nuryadin. (Jon)
