KORANJURI.COM – Pengurus Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Purworejo periode 2022-2027 resmi dilantik, Rabu (20/07/2022) di Ruang Begelen, Setda Kabupaten Purworejo.
Dalam pelantikan kepengurusan dibawah pimpinan Edy Susatyo, S.T, M.M. yang dilakukan oleh Ketua DPP Apindo Jawa Tengah, Frans Kongi ini, juga dihadiri Plt. Asisten Ekonomi dan Pembangunan Drs Sutrisno, M.Si, Kepala Dinperintransnaker Ir. Hadi Pranoto, Kadin KUKMP Gatot Suprapto, S.H, dan unsur terkait lainnya.
Dalam sambutannya Frans mengatakan, Kabupaten Purworejo merupakan daerah yang kondusif dan harus dipertahankan serta ditingkatkan.
“Saya berharap pengurus Apindo masa bakti 2022-2027 dapat lebih memajukan organisasi, mengedepankan pelayanan pada anggota, meningkatkan kerja sama dengan pekerja dan Pemerintah Daerah, sehingga akan memperoleh hasil yang baik,” kata Frans.
Beberapa hal juga disampaikan Frans, bahwa kontribusi pengusaha berperan penting dalam menggerakkan roda perekonomian daerah serta pentingnya asosiasi pengusaha untuk menguatkan kebersamaan dan kesejahteraan bersama.
“Peran asosiasi pengusaha sangat dibutuhkan sebagai mitra kerja bersama pemerintah dan asosiasi pekerja agar tercipta hubungan industrial yang harmonis,” ungkap Frans.
Dalam kesempatan tersebut Sutrisno berharap, kepengurusan ini mampu semakin mengokohkan eksistensi APINDO Kabupaten Purworejo di masa-masa mendatang.
Ia juga mendukung keberadaan forum ini sebagai wahana curah pendapat dan bertukar pengalaman antar pengusaha, untuk memberikan kontribusi terbaiknya dalam pembangunan daerah.
Lebih lanjut dijelaskan, daya saing suatu bangsa sangat ditentukan oleh kemandirian dan kemampuan masyarakat untuk selalu meningkatkan kualitas dan keunggulan sumber daya manusia.
“Sehingga bangsa yang sumberdaya manusianya rendah, bukan tidak mungkin akan tergilas roda globalisasi dan hanya menjadi penonton,” jelasnya.
Dirinya pun menyebut, pokok persoalan yang hadapi bangsa adalah bagaimana meningkatkan kemakmuran rakyat. Tidak hanya menyiapkan fundamental makro ekonomi yang kuat, iklim investasi yang kondusif, melainkan juga perlu adanya program yang dapat mendorong banyak entrepreneur di sektor riil dan nonformal.
“Kita memerlukan para entrepreneur agar ekonomi bisa bergerak, lapangan pekerjaan semakin terbuka, dan tentu saja dampaknya mengurangi pengangguran dan mengurangi kemiskinan,” kata Sutrisno. (Jon)