KORANJURI.COM – Musim hujan di Bali yang diperkirakan jatuh di bulan Oktober, terjadi lebih awal dengan serangkaian musibah banjir di 4 Kabupaten/Kota di Bali.
Pada Rabu, 10 September 2025, banjir melanda Kota Denpasar, Kabupaten Tabanan, Jembrana dan Kabupaten Gianyar. Bencana hidrologi itu juga menelan korban jiwa dengan data sementara, 4 orang di Denpasar, 2 orang di Jembrana dan 1 orang di Kabupaten Gianyar.
Untuk mengantisipasi kerugian materiil dan jatuhnya korban jiwa lebih banyak lagi, Kepala Dinas Pariwisata Bali I Wayan Sumarajaya mengeluarkan imbauan kepada pengelola daya tarik wisata alam.
“Kepada seluruh pengelola daya tarik wisata, khususnya wisata alam agar mempersiapkan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam rangka mitigasi bencana, serta melaksanakan SOP dengan benar,” kata Sumarajaya melalui keterangan tertulis, Rabu, 10 September 2025.
Mitigasi diharapkan dapat meminimalisir dampak bencana seperti, penataan pohon dengan pemangkasan. Membersihkan saluran drainase dan memasang media-media informasi di area obyek wisata.
“Jadi wisatawan mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dan lain-lain,” ujarnya.
Dirinya juga meminta pengelola obyek wisata, secara rutin memantau prakiraan cuaca dari BMKG. dan menginformasikan kepada wisatawan kapan bisa beraktifitas kapan tidak.
“Pengelola wisata alam cukup banyak, petualangan, wisata air, udara seperti paralayang, agar selalu memperhatikan kondisi cuaca dan menginformasikan kepada wisatawan,” kata Sumarajaya.
“Kepada seluruh wisatawan yang berwisata di Bali selama musim hujan, agar mematuhi segala aturan yang ada dan selalu waspada,” tambahnya. (Way)