KORANJURI.COM – Jaje Bali atau jajanan tradisional beberapa mulai menghilang dari peredaran. Eksistensinya meredup seiring maraknya snack pabrikan yang mengisi displai rak pasar moderen.
Di era 60-80 an, Jaje Serebet dan Jaje Rengas cukup populer, terutama di Tabanan. Harganya terjangkau dengan rasa manis gula merahnya sangat pas ditemani secangkir kopi pahit.
Jaje Serebet atau juga dikenal dengan nama Jaje Sengait, adalah jajanan tradisional khas Bali yang terbuat dari ketela rambat atau
singkong.
Bahan itu diserut atau dipotong kecil-kecil hingga menyerupai serat, kemudian digoreng hingga renyah dan dibalur dengan gula merah yang mengental.
Sedangkan, Jaje Rengas terbuat dari ubi jalar kuning atau ungu, tepung beras, kelapa, gula merah. Makanan ringan ini populer dan favorit di era 60-80 an, sebagai teman ngopi layaknya pisang goreng.
Di event Tanah Lot Art & Food Festival #6 tahun ini, dua jenis snack jadul itu dihidupkan kembali melalui Klinik Kuliner. Setiap hari pengunjung dapat menikmati kudapan ringan itu secara gratis setiap pukul 12.00-14.00 WITA.
Menurut Manager DTW Tanah Lot I Wayan Sudiana, dua jajanan itu akan disajikan lengkap dengan tutorialnya di Klinik Kuliner, mulai dari persiapan bahan, cara pembuatan sampai finishing.
“Dalam keseluruhan prosesnya akan melibatkan wisatawan sehingga jadi daya tarik tersendiri,” kata Sudiana di Tabanan, Sabtu (16/8/2025).
Kuliner Serapah dan Penyon
Selain jajanan, kuliner lain yang nyaris tenggelam juga diperkenalkan lagi kepada pengunjung festival dan wisatawan. Kuliner ini berbahan daging yang diramu dengan bumbu genap.
Kuliner Serapah, merupakan makanan khas Bali berbahan daging babi, daging ayam atau daging bebek.
Disajikan dengan bumbu rempah atau seríng disebut dengan base (bumbu) genap. Bumbu genap terdiri dari bawang merah, bawang putih, isen, jahe, kunyit, kencur, cabe rawit, lada hitam, lada putih, ketumbar, pala, kemiri dan terasi.
Ciri khas kuliner Serapah menggunakan santan dan tepung beras.
Penyon sering disebut dengan lawar basah atau gecok. Umumnya adalah olahan berbahan dasar daging babi, daging ayam atau daging bebek.
Ditambah lagi dengan beberapa jenis sayuran, seperti kacang panjang, nangka muda dan daun belimbing besi.
Tanah Lot Art & Food Festival #6 kembali hadir dengan konsep pagelaran yang lebih panjang. Kalau sebelumnya, festival hanya digelar selama tiga hari, tahun ini menjadi lima hari pada 21-25 Agustus 2025. (Way)