KORANJURI.COM – Malam yang penuh haru dan kreativitas menyelimuti Gedung Serbaguna Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah (PAYM) Danukusumo Banyuurip, Purworejo pada Sabtu (15/11/2025) malam.
Bukan sekadar perayaan Milad ke-113 Muhammadiyah, acara ini menjadi panggung spektakuler bagi anak-anak dari tiga Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) dan Panti Anak Yatim Muhammadiyah (PAYM) Purworejo yang berkolaborasi apik dengan mahasiswa Jurusan Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Dengan tata cahaya dan artistik yang ditata layaknya panggung profesional, lebih dari seratus penonton disuguhi pertunjukan seni yang tak hanya menghibur, tetapi juga membangkitkan semangat. Selama sekitar 90 menit, suasana di ruangan dipenuhi apresiasi, membuat penonton “terpukau, termenung, terhibur, sekaligus terbangkitkan semangatnya.”
Gelar Seni Budaya ini menjadi ajang bagi anak-anak untuk mengekspresikan diri dan mengasah bakat. Rangkaian penampilan diawali dengan paduan suara yang harmonis dari anak-anak PAYM Plaosan. Kemudian, anak-anak PAYM Kaligesing tampil membawakan baca puisi penuh penghayatan berjudul “Matahari-Matahari Kecil Muhammadiyah.”
Puncak acara adalah drama musikal berjudul “Raya dan Rahasia Meja Belajar,” yang merupakan hasil kolaborasi intensif antara puluhan anak asuh PAYM Danukusumo Banyuurip dengan mahasiswa ISI Yogyakarta.
Kolaborasi ini bukan hanya tentang pementasan, melainkan sebuah proses pembelajaran berharga. Menurut Ir H Budi Santoso, Kepala LKSA Danukusuomo, yang juga Ketua LSBO Purworejo, anak-anak mendapatkan pengalaman baru yang tak ternilai.
“Dari mulai proses menyiapkan produksi, menghafal naskah, menata setting panggung, lighting, hingga sound system. Ini pengalaman baru baru anak-anak asuh kami,” ujar Budi Santoso.
Kerja sama ini adalah wujud komitmen Muhammadiyah dalam memberikan ruang kreativitas, sekaligus sarana dakwah, yang melibatkan berbagai pihak, termasuk LSBO PDM Purworejo dan KL LazisMu PCM Banyuurip.
Dosen Pembimbing Mahasiswa ISI Yogyakarta, Hana Permata MPd, menjelaskan bahwa keterlibatan ISI adalah bagian dari program pengabdian masyarakat. Selama empat pekan, para dosen dan belasan mahasiswa telah melatih anak-anak dalam seni, drama, dan musik.
“Penampilan anak-anak malam ini menjadi kebanggaan bagi kita semua serta menjadi bukti bahwa setiap anak memiliki potensi kreatif yang luar biasa apabila diberi kesempatan dan ruang untuk berkembang,” tegas Hana.
Ketua PDM Purworejo, Drs H Pujiono, turut menyampaikan apresiasinya, menegaskan bahwa seni adalah instrumen penting dalam dakwah lintas budaya Muhammadiyah.
“Pentas seni adalah salah satu kegiatan untuk menghaluskan perasaan, menghaluskan hati. Dengan seni kita akan lebih beretika,” kata Pujiono.
Kehadiran para tokoh, termasuk Ketua PDM dan pengurus lainnya, semakin menambah semarak acara, ditandai dengan tepuk tangan meriah yang tak henti-henti, mengukuhkan kesuksesan Gelar Seni Budaya sebagai momentum inspiratif dalam perayaan Milad Muhammadiyah tahun ini. (Jon)





